Tipe Audit
Tipe audit yang sering diberlakukan
oleh perusahaan menurut Mulyadi Koneka Pradirejo (1998: 27) menemukakan bahwa
orang atau seklompok orang yang melaksanakan audit dapat dikelompokkan menjadi
3 (tiga) tipe golongan, yaitu :
1.
Auditor indenpenden
Auditor independen adalah auditor
propesional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam
bidang audit atau laporan keuangan yang dibuat oleh kliemnya.
2.
Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor
profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan
audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh audit-audit
organisasi atau kuantitas pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang di
tujukan kepada pemerintah.
3.
Auditor Intern
Tipe auditor intern adalah auditor yang
bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang
tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya
penjagaan terhadapat organisasi
serta yang menentukan keandalan
informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian dalam organisasi.
Pengujian Dalam Audit (Audit Test)
Dalam audit, adalah auditor melakukan
berbagai macam
pengujian
(test) yang secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 (tiga) golongan, yairu :
1.
Pengujian analitik (Analytical Test)
Pengujian analitik ini dilakukan oleh
auditor dengan cara mempelajari perbandingan dan hubungan antara data yang baru
dengan data yang lain. Pengujian analitik di maksudkan untuk menentukan auditor
dalam memahami bisnis kliem dan dalam mengemuka bidang yang memerlukan audit
lebih intensif.
2.
Pengujian pengendalian (test of control)
Pengujian pengendalian merupakan
prosdur audit yang dirancang untuk memverifikasi efektivitas struktur dalam
pengendalian intern kliem. Pengujian pengendalian terutama ditujukan untuk mendapatkan
informasi mengenai frekuensi pelaksanaan aktivitas pengendalian yang di tetapkan, suatu aktivitas pengembalian dan
karyawan yang melaksanakan aktivitas pengendalian tersebut.
3.
Pengujian Substantif
Pengujian Substantif adalah merupakan
prosedur sulit yang dirancang untuk menemukan kemungkinan kesalahan monoter
yang secara langsung mempengaruhi kewajaran
penyajian laporan keuangan. Kesalahan moneter yang terdapat dalam informasi yang disajikan
kesalahan dalam, yaitu :
a. Penetapan prinsip akuntansi berterima umum.
b. Tidak diterapkan prinsip akuntansi berterima umum.
c. Ketidak konsistensian dalam penerapan prinsip akuntan
si berterima umum.
d. Ketidak tepatan
pisah batas ( cut off ) pencatatan
transaksi.
e. Perhitungan (penambahan, pengurangan, pengalian
dan
pembagian.
f.
Pekerjaan penyalinan, penggolongan dan peringkasan informasi.
g.
Pencantuman pengungkapan (disclusure) unsur tertentu dalam laporan
keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar