Powered By Blogger

Kamis, 05 Desember 2019

Tipe Audit & Pengujian Dalam Audit (Audit Test)


Tipe Audit 

Tipe audit yang sering diberlakukan oleh perusahaan menurut Mulyadi Koneka Pradirejo (1998: 27) menemukakan bahwa orang atau seklompok orang yang melaksanakan audit dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tipe golongan, yaitu :
1. Auditor indenpenden
Auditor independen adalah auditor propesional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atau laporan keuangan yang dibuat oleh kliemnya.
2. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh audit-audit organisasi atau kuantitas pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang di tujukan kepada pemerintah.
3. Auditor Intern
Tipe auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan      terhadapat organisasi serta yang menentukan keandalan     informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian dalam organisasi. 

Pengujian Dalam Audit (Audit Test)

Dalam audit, adalah auditor melakukan berbagai macam                                                         
pengujian (test) yang secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 (tiga) golongan, yairu :
1. Pengujian analitik (Analytical Test)
Pengujian analitik ini dilakukan oleh auditor dengan cara mempelajari perbandingan dan hubungan antara data yang baru dengan data yang lain. Pengujian analitik di maksudkan untuk menentukan auditor dalam memahami bisnis kliem dan dalam mengemuka bidang yang memerlukan audit lebih intensif.
2. Pengujian pengendalian (test of control)
Pengujian pengendalian merupakan prosdur audit yang dirancang untuk memverifikasi efektivitas struktur dalam pengendalian intern kliem. Pengujian pengendalian      terutama ditujukan untuk mendapatkan informasi mengenai frekuensi pelaksanaan aktivitas pengendalian yang di     tetapkan, suatu aktivitas pengembalian dan karyawan yang melaksanakan aktivitas pengendalian tersebut.
3. Pengujian Substantif
Pengujian Substantif adalah merupakan prosedur sulit yang dirancang untuk menemukan kemungkinan kesalahan monoter yang secara langsung mempengaruhi kewajaran    penyajian laporan keuangan. Kesalahan moneter yang   terdapat dalam informasi yang disajikan kesalahan dalam, yaitu :
a. Penetapan prinsip akuntansi berterima umum.                   
b. Tidak diterapkan prinsip akuntansi berterima umum.
c. Ketidak konsistensian dalam penerapan prinsip akuntan
si berterima umum.
d. Ketidak tepatan  pisah  batas ( cut off )  pencatatan
transaksi.
e. Perhitungan (penambahan, pengurangan,  pengalian  dan
pembagian.
f.  Pekerjaan penyalinan, penggolongan dan peringkasan    informasi.
g.  Pencantuman pengungkapan (disclusure) unsur tertentu dalam laporan keuangan.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar