Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi
Harga
pokok produksi merupakan salah satu informasi yang penting bagi perusahaan yang
akan digunakan oleh manajer untuk tujuan yang beraneka ragam. Sebagai contoh,
harga pokok produk dari sebuah produk jadi berguna untuk menetapkan harga jual
produk. Di samping itu, harga pokok produksi yang akurat juga memungkinkan bagi
manajer untuk mengelola operasi secara efektif dan efisien, serta merupakan
faktor penting dalam pembuatan laporan keuangan.
TABEL 2.1
PEMBANDINGAN KALKULASI BIAYA PESANAN DAN
PROSES
Kalkulasi
Biaya Pesanan
|
Kalkulasi
Biaya Proses
|
1. Variasi perbedaan produk luas.
2. Biaya diakumulasi berdasarkan pekerjaan.
3.
Biaya per unit dihitung melalui pembagian total biaya
pekerjaan dengan unit yang diproduksi
|
1.
Produk homogen.
2.
Biaya diakumulasi berdasarkan proses atau departemen.
3.
Biaya per unit dihitung melalui pembagian proses satu
periode dengan unit yang diproduksi selama periode tersebut.
|
Sumber: Hansen
dan Mowen (2003:208)
2.1.5.1 Job
Order Cost Systems
Metode harga pokok pesanan
adalah cara penentuan harga pokok produksi dimana biaya-biaya produksi
dikumpulkan untuk sejumlah produk tertentu, atau suatu jasa yang dapat
dipisahkan identitasnya dan yang perlu ditentukan harga pokoknya secara
individual. Metode ini tepat digunakan bila produksi terdiri dari atau
merupakan pesanan khusus serta waktu yang dikehendaki untuk memproduksi suatu
unit produksi relatif panjang dimana harga jual banyak tergantung dari biaya
produk.
Oleh
karena itu metode job order cost systems
adalah metode yang paling tepat untuk dipergunakan dalam perhitungan harga
pokok pada perusahaan kontraktor. Dalam
perhitungan biaya produksi pesanan, biaya diakumulasikan menurut pekerjaan atau
pesanan tertentu. Metode ini mengasumsikan bahwa semua pesanan yang dikerjakan
dapat diidentifikasi secara fisik dan setiap pesanan dapat dibebani dengan
biaya yang hanya berkaitan dengan pesanan itu sendiri.
2.1.5.2 Process Cost Systems
Metode ini digunakan untuk barang-barang
yang diproduksi melalui cara pengolahan yang berkesinambungan atau melalui
proses produksi masal karena unit-unit bahan yang dikerjakan tidak dapat
dibedakan satu sama lain selama satu proses pabrikasi atau lebih. Oleh
karena sifat dari outputnya, biaya per unit harus dihitung tiap proses.
Karakteristik dari kalkulasi biaya proses
menurut Carter dan Usry (2002:156) adalah :
1.
Biaya dibebankan ke perkiraan barang dalam proses pada
setiap departemen.
2.
Laporan biaya produksi digunakan untuk mengumpulkan,
mengikhtisarkan dan menghitung biaya per unit dan biaya total. Biaya per unit
diperoleh dengan membagi jumlah biaya yang dibebankan ke suatu departemen
dengan total produksi departemen tersebut pada periode tertentu.
3.
Barang dalam proses pada akhir periode akan dinilai
kembali dalam satuan unit ekuivalen (artinya dihitung berapa unit barang jadi
yang setara dengan barang dalam proses tersebut).
4.
Biaya-biaya dari unit jadi pada suatu departemen akan
ditransfer ke departemen pemrosesan berikutnya agar pada akhirnya dapat
diketahui total biaya untuk barang jadi selama satu periode, dan biaya yang
harus dibebankan ke barang dalam proses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar