Powered By Blogger

Kamis, 05 Desember 2019

Saat Pengakuan Pendapatan


Saat Pengakuan Pendapatan  
  
Dengan penjelasan-penjelasan lalu telah diuraikan tentang pengertian revenue dan income. Pendapatan (revenue) adalah hasil penjualan barang-barang atau jasa yang belum dikurangi dengan biaya dan beban yang digunakan untuk     mencapai revenue, sedangkan income diperoleh dengan jalan mengurangi revenue dengan biaya dan beban yang dipakai atau digunakan untuk memperolehnya yang menjadi masalah sekarang ialah kapanlah revenue itu dipakai dan dicatat.
Data akuntansi harus diujui kebenarannya dan ketepatan melalui bukti-bukti yang terpercaya. Maka dalam akuntansi ada suatu azas yang dikenal dengan istilah "realization concept". Konsep inilah yang menjadi pedoman dan petunjuk dalam pembahasan tentang saat pengakuan pendapatan (the timing of revenue determination).
Untuk lebih jelasnya Hartanto, (1997: 23) menjelaskan sebagai berikut dalam penentuan hasil, kita melihat dua aspek, ialah besarnya hasil dan waktunya hasil itu didapat.   
Selanjutnya, Hartanto, (1997: 24) menjelaskan hasil itu dianggap telah didapat pada waktu produk secara yuridis berpindah tangan. Pada jual beli barang-barang yang segera dapat direalisasikan, hasil itu dapat dianggap pada waktu terjadinya penjualan, dan karena prinsip ini dinamakan prinsip realisasi.
Jadi konsep realisasi adalah merupakan pedoman dalam penentuan saat di;lakukan pendapatan, dan disamping itu bertujuan pula untuk menghindari penyajian pendapatan yang overstated atau understated selama suatu periode akuntansi dalam laporan laba rugi yang mencerminkan hasil usaha pada perusahaan tertentu. 
Saat pengakuan pendapatan didasarkan pada pendapat- pendapat di atas terutama sekali yang dikemukakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, akan diuraikan cara pengakuan pendapatan satu persatu, yaitu :
1. Pengakuan pendapatan pada saat penjualan
Banyak perusahaan yang biasa mengakui pendapatan pada saat penjualan terjadi. Penjualan terjadi akibat adanya persetujuan untuk mengalihkan hak milik dan adanya suatu imbalan terhadap pengalihan hak milik. Untuk penjualan menggambarkan suatu transaksi yang sempurna dan tercapai tujuan operasionil yang utama dari suatu perusahaan. Penjualan pada umumnya ditandai dengan adanya perpindahan barang atau jasa dan penerimaan uang tunai atau asset lain dalam suatu pertukaran. Dan penjualan menunjukkan pula berakhirnya semua biaya produksi dan biaya distribu­si yang dapat dikenakan pada suatu barang dan sudah biasa mengadakan matching dengan revenue untuk tujuan penetapan income.  
2. Pengakuan pendapatan pada saat pembayaran diterima
Dalam kenyataan dijumpai adanya usaha-usaha untuk menggunakan dasar tunai (cash basis) dalam pengakuan pendapatan, meskioun penyerahan barang atau jasa telah dilakukan pada masa atau periode sebelumnya.
Alasan penggunaan cara ini ialah karena dengan adanya kemungkinan pembatalan penjualan, seperti halnya dalam penjualan bersyarat, penjualan atas persetujuan pembeli dan penjualan  ekspor. Jadi penjual menghadapi ketidak pastian mengenai barang yang telah diserahkannya kepada pembeli, apakah si pembeli akan menyetujui dan menerima barang atau tidak. Pada penjualan cicilan, disisi ain penjual menghadapi ketidak pastian apakah pembeli benar-benar akan melakukanpembayaran dalam waktu dan jumlah yang telah ditentukan atau tidak.
3. Pengakuan pendapatan pada saat barang selesai diproduksi   
Dalam hal ini pendapatan telah diakui walaupun barangnya belum dijual atau diserahkan kepada pembeli adalah cara pengakuan pendapatan yang kurang tepat baik dilihat dari segi azas realisasi, lebih-lebih dari azas konservatisme. tetapi cara ini telah diterima oleh Ikatan Akuntan Indonesia maupun oleh profesi akuntansi lain di negara lain khususnya Amerika Serikat.             
Cara pengakuan pendapatan setelah selesainya produksi tergantung kepada kepastian mengenai harga jual dan besarnya biaya tambahan diluar biaya produksi. Misalnya apabila telah ada kontrak penjualan dan penyerahan hasil produksi yang pasti, maka harga jual dapat diketahui dan begitu juga dengan biaya-biaya penjualan. Tentu saja masih ada ketidak pastian pastikan tentang dapat ditagih nya piutang, tetapi hal ini dapat ditaksir dengan cukup baik.
4. Pengakuan  pendapatan pada  saat bagian  kontrak  selesai      
secara proporsional dan kegiatan sudah sama sekali tidak ada lagi, sehingga muncul pendapatan (laba).
Cara pengakuan pendapatan seperti ini adalah mengakui pendapatan selama produksi berlangsung atau berjalan. Jadi produksi belum berakhir. Cara ini biasanya digunakan oleh perusahaan kontraktor. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar