Pengertian
Revenue dan Income
Pengertian Revenue
Konsep mengenai revenue belum
didefinisikan secara jelas dalam literatur akuntansi. Artinya tidak terdapat
keseragaman pengertian antara definisi yang satu dengan definisi yang lainnya.
Pada akhirnya kita ikuti penjelasan
yang dibuktikan pleh Ikatan Akuntan Indonesia (1990: 30), menyatakan bahwa
pendapatan dihasilkan dengan penjualan barang atau jasa dan jumlahnya diukur
dengan pembebanan yang dilakukan terhadap atas pembeli, kliem atau penyewa
untuk barang-barang atau jasa-jasa yang diserahkan kepada mereka. Dalam
pendapatam jasa termasuk hasil penjualan atau penukaran aktiva diluar
barang-barang dagangan, bunga dan deviden atau pembagian laba untuk
penanaman-penanaman dan penambahan=penambahan lain pada kekayaan pemilik dalam
usaha yang bersangkutan.
Penambahan
dan penyesuaian modal. Pendapatan dari penjualan- penjualan atau
transaksi-transaksi lainnya dalam rangka kegiatan yang merupakan tujuan dari
usaha yang bersangkutan disebut dengan istilah pendapatan operasi.
Dari definisi dan penjelasan di atas,
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Pendapatan dapat terjadi setiap
saat, dan dapat pula
terjadi dalam waktu-waktu tertentu atau
secara berkala.
2. Pendapatan didperoleh
melalui penjualan barang-barang dagangan atas jasa yang diserahkan kepada
pembeli dan dapat pula diperoleh karena pertukaran aktiva, sebagai hasil dari
penanaman-penanaman atau investasi seperti bunga, deviden dan lain-lain.
3. Pendapatan dalam
penambahannya kepada pembeli atau
langganan, harus diukur dengan bantuan mata uang tertentu
4. Pendapatan mempunyai
sifat menaikkan atau menambah nilai kekayaan pemilik perusahaan, namun perlu
diketahui bahwa tidak semuanya menaikkan atau menambah nilai kekayaan pemilik
itu, dapat dikatagorikan sebagai pendapatan, seperti halnya dengan penilaian
kembali aktiva tetap yang mengakibatkan naiknya atau meningkatnya nilai
kekayaan pemilik dengan jalan menimbulkan perkiraan barau yaitu perkiraan
penyesuaian modal.
Pengertian Income
Banyak orang mencampur adukkan
pengertian antara pendapatan (revenue) dengan income, yang sebenarnya
dalam akuntansi
kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda. Antara ahli ekonomi
dan akuntansi timbul suatu berbedaan pandangan dalam memberikan batasan
pengertian Income.
Perbedaan pandangan antara kedua ahli
ekonomi dalam memberikan batasan pengertian income, dapat kita ikuti penjelasan
Hadibroto, (1993: 85), menyatakan bahwa dalam lapangan mikro ekonomi pengertian
pendapatan dalam ilmu akuntansi umumnya berlainan dengan pengertian ekonomi,
hal mana yang telah menimbulkan kesulitan-kesulitan pemakaian keterangan
akuntansi untuk penyelidikan ekonomi. Biasanya kesulitan ini adalah akibat beda
konsepsi antara kedua disiplin apabila ekonomi dapat merumuskan konsepsinya
secara kwalitatif, misalnya pendapatan seseorang ialah apa yang dapat dipakai
konsumsi dengan tidak mengurangi kemakmuran
semula, maka ilmu akuntansi terpaksa menunjukkan konsepsi pendapatan
yang berdasarkan ukuran besarnya (kwantitatif). Justru soal ukuran
(measurement) inilah yag menimbulkan kesulitan penyesuaian konsep-konsep.
Dalam akuntansi pengertian income
berbeda dengan pendapatan (revenue), tetapi dalam ilmu ekonomi kadang-kadang
income diartikan pendapatan. Income lebih menitik beratkan pada arti pendapatan
bersih (net income), atau pendapatan yang telah dikurangi dengan biaya dan
beban untuk memperolehnya.
Pada dasarnya income dapat berasal dari
kelebihan revenue atas expired cost untuk mencapai revenue tadi, serta
keuntungan
lain yang tidak berasal dari kegiatan perusahaan yang utama.
Untuk memperoleh income harus ada suatu
proses yang tertentu disebut proses pembanding atau matching yang di dalam
akuntansi justru merupakan suatu prinsip yang harus ditaati di dalam penetapan
dan penentuan income. Di dalam literatur akuntansi prinsip ini dikenal dengan
istilah matching principle, dapat juga disebut sebagai suatu konsep, yaitu
konsep pendapatan dan biaya (matching cost and revenue koncept).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar