Powered By Blogger

Kamis, 05 Desember 2019

Konsep Biaya dan Cara Penggolongan Biaya


Konsep Biaya dan Cara Penggolongan Biaya
Para akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai suatu nilai tukar, prasyarat atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh manfaat. Terdapat dua istilah yang sering digunakan oleh akuntan manajemen, yaitu: biaya (cost) dan beban (expense). Menurut Hansen dan Mowen (2003:4) definisi cost dan expense adalah: “Cost is the cash or cash-equivalent value sacrified for goods and services that are expected to bring a current or future benefit to organization… As cost are used up in the production of revenues they are said to expired. Expired costs are called expense”.
Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa biaya (cost) adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang dan jasa yang diharapkan memberikan manfaat pada saat ini atau pada masa yang akan datang bagi perusahaan. Sedangkan beban (expense) menunjukkan biaya yang telah dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan atau bagian pengorbanan yang diberikan untuk suatu periode akuntansi tertentu.
Untuk memudahkan dalam penyajian informasi biaya yang dibutuhkan manajemen agar dapat mengelola perusahaan secara efektif, maka dalam mencatat dan menggolongkan biaya haruslah selalu diperhatikan untuk tujuan apa manajemen memerlukan informasi biaya tersebut. Maka sebaiknya selalu diterapkan konsep “different cost for different purpose” yaitu, untuk tujuan yang berbeda kita harus menggunakan konsep biaya yang berbeda pula. Tidak ada satu konsep biaya yang dapat digunakan untuk semua tujuan. Maka dari itu, dalam akuntansi biaya dikenal berbagai macam klasifikasi atau penggolongan biaya.
Klasifikasi biaya sangat diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang dapat membantu pihak manajemen dalam mencapai tujuannya. Menurut Mulyadi (2005:13) terdapat lima cara penggolongan biaya yaitu diantaranya sebagai berikut:
1.      Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran:
Merupakan dasar penggolongan biaya yang terdiri dari:
  1. Biaya bahan baku
  2. Biaya tenaga kerja langsung
  3. Biaya overhead
2.      Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan:
  1. Biaya produksi. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
  2. Biaya pemasaran. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
  3. Biaya administrasi dan umum. Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk.

3.      Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayainya:
  1. Biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayainya. Jika sesuatu yang dibiayainya tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi.
  2. Biaya tidak langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayainya. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs).
4.      Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan   volume aktivitas:
  1. Biaya variabel.Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan
  2. Biaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
  3. Biaya semifixed. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
  4. Biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu.
5.      Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya:
  1. Pengeluaran modal (capital expenditure). Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender).
  2. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure). Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar