Pengertian Biaya
Untuk menghasilkan sesuatu apakah itu
barang atau jasa, maka perlulah dihitung dan diketahui besarnya biaya yang
dikeluarkan atau yang perlu dan kemungkinan memperoleh pendapatan yang mungkin
diterima. Setiap pengorbanan biaya selalu diharapkan akan mendatangkan
hasil yang lebih besar dari pada yang telah dikorbankan tersebut pada masa yang
akan datang.
Dengan demikian, seorang pengusaha
hendaknya dapat mengetahui bagaimana besarnya pengorbanan dalam proses
produksi, sehingga bahan baku bisa menjadi barang jadi dengan tetap
mengedepankan kualitas produksi, pada dasarnya setiap untuk yang merupakan
komponen biaya peruhaan. Dalam hal ini, total biaya selalu dapat dihitung dan
dapat dibandingkan dengan total
penerimaan yang mungkin dapat
diperoleh.
Berbicara mengenai masalah biaya-biaya
merupakan suatu masalah yang cukup luas, oleh karena di dalamnya terlihat dua
pihak yang saling berhubungan satu yang lainnya dalam proses produksi. Oleh
Winardi, (1992: 147), menyatakan bahwa bilamana kita memperhatikan biaya-biaya
yang harus dikeluar kan untuk suatu proses produksi, maka dapat dibagi ke dalam
dua sifat, yaitu yang merupakan biaya bagi produsen adalah mendapat bagi pihak
yang memberikan faktor produksi yang bersangkutan.
Demikian halnya bagi konsumen, biaya
yang dikeluarkan
18
untuk
memperoleh alat pemuas kebutuhannya atau merupakan pendapatan bagi pihak yang
memberikan alat pemuas kebutuhan tersebut. Oleh Ikatan Akuntansi Indonesia,
(1999: 26) di katakan bahwa biaya (cost)
adalah jumlah yang diukur dalam satuan uang, yaitu sejumlah
pengeluaran-pengeluaran dalam bentuk konstan atau dalam bentuk pemindahan kekayaan untuk
memperoleh sesuatu dengan proses pengeluaran modal atau saham, jasa-jasa yang
disertakan atau kewajiban-kewajiban
yang
ditimbulkannya, dalam hubungannya dengan barang-barang atau jasa-jasa yang
diperoleh atau yang akan diperoleh pada masa yang datang".
Dari definisi dan pengertian biaya di
atas, maka dapatlah dikatakan bahwa
pengertian biaya yang dikemukakan di
atas adalah suatu hal yang masih merupakan pengertian secara luas oleh karena
semua yang tergolong dalam unsur pengeluaran secara nyata keseluruhannya
termasuk biaya.
Sejalan dengan definisi dan pengertian
di atas, maka D. Hartanto dalam bukunya Akuntansi Untuk Usahawan ( 1992:
89), memberikan pengertian tentang biaya (cost) dan ongkos (expense),
sebagai berikut cost adalah biaya-biaya yang dianggap akan memberikan manfaat
atau service potensial di waktu yang akan datang dan karenanya merupakan aktiva
yang dicantumkan dalam neraca. Sebaliknya expense atau expred cost adalah biaya
yang telah digunakan untuk menghasilkan prestasi.Karena jenis-jenis biaya ini
tidak dapat memberikan manfaat lagi diwaktu yang akan datang, maka tempatnya adalah
pada perkiraan laba rugi.
Klasifikasi Biaya
Dalam pengelolaan keuangan perusahaan utamanya pada proses
produksi tentunya memerlukan biaya, oleh karena akuntansi biaya bertujuan untuk
menyajikan informasi biaya yang dibutuhkan manajemen agar mereka dapat
mengelola perusahaan atau bagiannya secara efektif di dalam mencatat dan
menggolongkan biaya harus selalu diperhatikan untuk tujuan apa manajemen memerlukan informasi biaya.
Sebaiknya
selalu
dipakai konsep "different cost for different purposes"
Kalfisikasi biaya tentu ada konsep biaya yang dapat memenuhi
berbagai macam tujuan. Oleh karena itu di dalam akuntansi biaya terdapat
berbagai macam cara penggolongan biaya sebagai berikut :
1.
Penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran
2.
Penggolongan biaya atas dasar fungsi-fungsi pokok dalam
perusahaan.
3. Penggolongan biaya atas hubungan
biaya dengan tujuan sesuatu yang dibiayai.
4. Penggolongan biaya atas dasar
hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai.
5.
Penggolongan biaya atas dasar waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar