Powered By Blogger

Kamis, 05 Desember 2019

Pengertian Break Even Point & Kegunaan dan Tujuan Break Even


1. Pengertian Break Even Point          
      Pengertian Break Even Point adalah suatu analisis titik yang menunjukkan keseimbangan antara jumlah biaya yang dikeluarkan dan jumlah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan. 
      Sehubungan dengan itu, untuk lebih mengetahui tentang pengertian biaya, dibawah akan dikemukakan secara luas oleh Mulyadi, Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok, Pengendalian Biaya, (2000 : 3) dibahas tentang penentuan harga pokok, dikemukakan bahwa di dalam arti luas break aven point adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang mana laba dari suatu periode kerja atau dari suatu kegiatan usaha tertentu, perusahaan tidak memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian dan tidak mendapatkan keuntungan.
      Pengertian yang telah dikemukakan oleh Suhardi Sigit, Akuntansi Biaya, (2001 : 24) menyatakan bahwa, dalam proses produksi memang mengeluarkan  sejumlah  biaya untuk menghasilkan barang dan jasa. Sehingga perusahaan biasanya menghitung sebelum menjalankan kegiatan apakah perusahaan itu dapat menguntungkan atau tidak, dalam teori mengenai titik pulang pokok (Break Even Point) pada suatu perusahaan yaitu tidak mengalami kerugian dan    keuntungan (Impas).        
      Perusahaan yang  mengalami hal yang demikian pasti memikirkan hal-hal tentang pengembangan diri akan adanya kelebihan, bagaimana pada masa yang akan datang Analisis titik pulang pokok adalah suatu analisis titik yang menunjukkan keseimbangan antara jumlah biaya yang dikeluarkan dan jumlah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan. 
      Juga dapat dikatakan analisis ini menunjukkan keadaan di mana perusahaan tidak mengalami keuntungan dan juga tidak mengalami kerugian. Pengertian break even ini oleh Suhardi Sigit,  Akuntansi Biaya, (2001: 2l7) dikemukakan bahwa suatu perusahaan dikatakan break even point apabila setelah dibuat perhitungan rugi laba dari suatu periode kerja atau dari suatu kegiatan usaha tertentu, perusahaan tidak memperoleh laba tetapi juga tidak mendapatkan keuntungan.
      Dari pengertian yang dikemukakan oleh Suhardi Sigit di atas dapatlah dikatakan bahwa jumlah biaya yang dikeluarkan sama besarnya dengan jumlah  hasil penjualan yang diperoleh hanya dapat menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan (tidak terjadi laba kerugian). Dari analisis pulang pokok (impas) ini kita dapat mengetahui atau dapat memberikan penjelasan tentang berapa jumlah barang yang harus diproduksi atau berapa banyak barang harus dijual dalam suatu periode tertentu di mana perusahaan tidak menderita kerugian dan tidak mendapatkan keuntungan.
      Selain istilah-istilah yang ada dalam analisis break even point juga sering digunakan istilah cost volume profit.  Analisis  ini menunjukkan hubungan antara biaya yang dikeluarkan  dengan volume produksi yang dihasilkan dan besarnya laba/keuntungan yang diperoleh. Jika pada volume tertentu terdapat perolehan penjualan sama besarnya dengan biaya yang dikeluarkan, maka pada titik ini disebut titik impas. Oleh Hartanto, Analisa Laporan Keuangan, (2002 : 217) beliau menekankan pada  penentuan biaya atau alokasi dikemukakan bahwa penyelidikan atas hubungan yang terdapat pada antara biaya, laba volume adalah sangat penting bagi manajement untuk dapat membuat suatu rencana yang baik. Selanjutnya dari penyelidikan ini kita dapat mendapat sesuatu klasifikasi biaya yang baik untuk tujuan managerial planning dan strategi untuk dapat meningkatkan keuntungan.                                                                                                                    
      Definisi yang dikemukakan Hartanto diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan mengadakan penyelidikan antara hubungan biaya, volume dan biaya itu akan sangat berguna manajement karena dalam hal ini penyelidikan tersebut akan memberikan informasi dalam perencanaan yang baik demi kelancaran usaha dalam penyampaian tujuan yang diinginkan.
      Walaupun  terdapat  berbagai kegunaan pada analisis pulang pokok, namun terdapat pula beberapa kelemahan. Perencanaan mempersiapkan sebuah break even membutuhkan banyak perkiraan dan asumsi yang dapat mengakibatkan ketidak tepatan hasil yang disajikan oleh bagan tersebut. Beberapa keterbatasan sistem pulang pokok oleh Moelyadi, Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok, Pengendalian Biaya, (2000 : 89) sebagai berikut :
a. Garis keseluruhan, yakni garis yang  menggambarkan jumlah   biaya  tetap dan  biaya variabel, seharusnya tidak digambarkan sebagai garis lurus oleh karena dalam kenyataan biasanya biaya tersebut tidak berubah secara proposional.
b. Sistem break even menunjukkan gambaran statis, sedang jalannya perusahaan amat dinamis, oleh karena perubahan-perubahan setiap waktu dapat terjadi.
c. Pengklasifikasian biaya semi variabel dan semi tetap sering kali diabaikan, kemudian dimasukkan saja dalam golongan biaya variabel atau biaya tetap.
d. Bilamana  perusahaan menghasilkan berbagai jenis produksi maka  timbul  masalah lain disamping masalah-masalah yang telah dijelaskan di atas misalnya bauran produk cenderung mengeluarkan biaya yang berbeda, sehingga tiap perusahaan bauran produk akan cenderung mengubah fakta yang terdapat dalam bagan break even.                                      

2.  Kegunaan dan Tujuan Break Even
      Sebagaimana telah dikemukakan pada uraian-uraian terdahulu bahwa tujuan titik pulang pokok sangat penting/ berguna bagi pimpinan perusahaan untuk mengetahui pada tingkat volume produksi/ penjualan berapa perusahaan dalam keadaan pulang pokok. Dan selanjutnya analisa tersebut dapat juga digunakan untuk mengetahui volume produksi/ penjualan berapakah perusahaan sudah mencapai laba tertentu atau kerugian tertentu selain dari pada itu tujuan pulang pokok dapat juga digunakan sebagai suatu cara atau tehnik untuk mengetahui hubungan antara biaya, volume dan laba. Dengan diketahui titik break even, pimpinan akan dapat mengambil keputusan untuk menetapkan kebijaksanaan selanjutnya sehubungan  dengan kegiatan operasi perusahaan untuk mencapai tujuan.
      Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dikemukakan beberapa pendapat dari para sarjana mengenai kegunaan dari pada analisis pulang pokok bagi management adalah sebagai berikut Farid Djahidin, Analisa Laporan Keuangan, (2000: 120) "Analisa Laporan Keuangan" dinyatakan bahwa analisa  break  even sangat penting bagi pimpinan perusahaan untuk mengetahui pada tingkat produksi berapa jumlah biaya akan sama dengan jumlah penjualan. Atau dengan kata lain bahwa dengan mengetahui break even, dapat kita ketahui kaitan-kaitan antara penjualan, produksi, harga, biaya, rugi atau laba, sehingga memudahkan pimpinan perusahaan untuk mengambil kebijaksanaann dalam peningkatam laba.
      Selanjutnya dikatakan pula bahwa selain dari kegunaan  tersebut  di atas,  break even juga berguna bagi pimpinan untuk :
1.  Dasar atau landasan dalam merencanakan tingkat keuntungan yang akan di peroleh (profit planning).                                                        
2.  Dasar  untuk menentukan tingkat produksi yang  menguntung kan  dalam arti bahwa pada tingkat produksi tertentu perusahaan akan memperoleh laba (di atas titik break even)  dan mencegah tingkat produksi/penjualan yang lebih rendah dari titik break even.
3. Dasar untuk mengendalikan kegiatan operasi yang sedang berjalan (controlling).                                                                                                                              
      Sedangkan menurut R. Soemita, Pembelanjaan Perusahaan, (1999: 29) mengemukakan bahwa alat-alat lain untuk membantu manager keuangan proses pengendalian dan perencanaan, diantaranya ialah analisa break even point, yang terutama berguna untuk perluasan pabrik dan keputusan untuk memproduksi produk baru sebagai percontohan.
      Dengan bertitik tolak dari uraian beberapa pendapat tersebut di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa analisa pulang  pokok  tidaklah semata-mata berguna bagi pimpinan untuk mengetahui keadaan perusahaan yang break even saja akan tetapi lebih dari pada itu dapat digunakan sebagai suatu cara atau tehnik untuk mengetahui hubungan antara biaya, volume, harga jual serta laba dan rugi atau dengan kata lain untuk menghadapi berbagai kemungkinan perubahan kondisi dan keadaan yang dapat mempengaruhi laba dan tingkat pencapaian tujuan perusahaan.
1.  Menghitung analisis pulang pokok  dengan cara coba - coba (trial and error). Dalam hal ini, kita menghitung keuntungan  netto  berdasarkan volume produksi/ penjualan tertentu. Apabila perhitungan masih menghasilkan keuntungan, maka dapat dapat diturunkan sampai pada tingkat produksi tertentu dan tingkat manakah kita mengalami break even. Sebaliknya bila dalam perhitungan kita mendapatkan rugi pada tingkat tertentu, untuk mendapatkan break even, maka tingkat produksi harus dinaikkan hingga mencapai break even pada tingkat tertentu.                                        
2. Perhitungan berdasarkan rumus Aljabar dengan formulasi, sebagai     berikut :
      a.   Atas dasar jumlah unit produksi
                                             FC
          Rumus BEP (Q)  =
                                           P - V
          dimana :
                        BEP =  Break even point
                        FC   =   Biaya tetap     
                        V     =   Biaya variabel 
                        P     =   Harga jual per unit
                        Q    =   Jumlah unit yang dihasilkan

      b.   Perhitungan  BEP  atas dasar sales, dalam rupiah   (Rp),    yaitu :
                                                         
                                     FC
            BEP ( Rp )  =                                                                                      
                                   VC
                           1 - 
                                    S
dimana :
        
                        BEP   =  Break even point

                        FC     =  Biaya tetap          

                        VC     =  Biaya variabel        
              S  =  Volume / nilai hasil penjualan

              Q  =  Jumlah rupiah yang dihasilkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar