Powered By Blogger

Kamis, 05 Desember 2019

Pengertian Produksi


Pengertian Produksi     
      Suatu perusahaan bisa bertahan lama untuk memperta hankan kontinuitas produksi dan mutu kwalitas, karena perusahaan memperhatikan selera harga dan kondisi konsumen dimana berada.
      Pengertian produksi oleh ahli ekonomi Sofyan Assauri (1999: 7), produksi adalah segala kegiatan dalam mencipta kan dan menambah kegunaan (utility) barang dan jasa pada suatu perusahaan.
      Martin Kenneth yang diterjamahkan oleh Mulyadi (1998: 12) pengertian produksi adalah  dalam proses produksi memang harus ada prosedur yang telah dilalui, sehingga barang sementara proses produksi menjadi barang jadi.       
      Berdasarkan dari kedua definisi tersebut di atas, maka dapat diasumsikan bahwa produksi adalah suatu usaha untuk menambah nilai guna suatu barang dan jasa. Barang yang diproduksi mengalami tahapan-tahapan tersendiri dengan  mempunyai kegunaan tertentu pada suatu barang sebagai berikut :
1) Azas efisiensi maksudnya dengan biaya yang kecil mungkin untuk  mendapatkan hasil tertentu dan juga berkualitas  ataupun dengan pengorbanan tertentu  untuk mendapatkan  hasil yang semaksimal mungkin dengan menjamin hasil produksi.
2) Azas kontinutas, adalah azas yang menghendaki agar dalam pemakaian alat-alat  produksi terdapat perbandingan yang serasi.
      Kualitas ( mutu ) oleh Sofyan Assauri, (2001; 221) diartikan sebagai faktor-faktor yang  terdapat dalam suatu  hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang tersebut dibuat dan mutu produksi tertap terjaga. 
      Sesuai dengan pengertian  di atas ada beberapa faktor yang dapat  menghasilkan  barang. Faktor-faktor produksi tersebut yaitu :
1) Faktor produksi tanah
2) Faktor produksi modal
3) Faktor produksi tenaga kerja      
      Richard (2000; 84), dalam proses produksi harus mempunyai kehatian-hatian, sehingga dapat mempertahankan kuantitas produksi perusahaan.
      Sesuai dengan definisi tersebut di atas, menyebutkan hwa unsur keberhati-hatian dalam mempertahankan hasil produksi, karena hasil produksi inilah yang merupakan pengendalian  mutu untuk berperan serta dalam  bersaing di pasar.  
Hubungannya dengan pengertian diatas, maka dapat dibagi dalam beberapa tahap yang mempunyai bagian dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai berikut :
- Grade yaitu sifat kelakuan, kemiripan, tingkat reabilitas                                                          tingkat operasinya dan lain-lain.
- Fitenss for use menunjukkan tingkat produk produk yang   mana memberikan kepuasan.
- Consistency in characteristic adalah suatu kumpulan spesifikasi  untuk setiap  komponen  dari produk itu.  Bilamana produk terakhir sesuai dengan spesifikasi design atau maka disebut consistency atau quality ofconformance (mutu sesuai dengan krakteristiknya).             
Setiap perusahaan pabrik/pengolahan dengan menetapkan suatu standard. Hal-hal yang perlu dipertimbang kan dalam  pembentukan suatu  standard  dikemukakan oleh Harding (2000; 58), menyatakan bahwa :
"1) Memenuhi syarat kegunaan yang ditetapkan
2) Memenuhi standard kualitas perusahaan
3) Diproduksi dengan peralatan  yang ada  sekarang. 
E.Mansffiel (1999; 121), menyatakan bahwa  prduction proces unsually require a wide  variaty of input being anything that fire and uses it's production process.
Menurut R.A. Bilas (1999; 127), dalam proses produksi memerlukan waktu yang cukup, agar hasil  yang diharapkan perusahaan dapat seimbang antara biaya yang telah di       keluarkan dengan hasil yang dicapai proses, dan dapat menghasilkan barang jadi dapat sebanding antara input dengan output.
Berdasarkan beberapa pengertian produksi yang telah dikemukakan diatas,maka dapatlah diasumsikan bahwa produksi  merupakan suatu proses kegiatan dari berbagai faktor produksi yang dirubah bentuknya oleh  perusahaan yang  menggunakan  dalam bentuk barang/jasa atau proses produksi di mana beberapa barang dan jasa  yang disebabkan  input dirubah wujud menjadi barang dan jasa lain yang  disebut output.
Pengertian  produksi  di atas dapat  dikatakan bahwa dengan menggunakan faktor-faktor  produksi sekaligus, maka akan  diperoleh suatu  faedah dalam memenuhi kebutuhan atau pemenuhan  kebutuhan pertanian yang dihasilkan akibat bekerjanya faktor-faktor produksi sekaligus saling terkait dengan satu sama lainnya.
Paul A. Samuelson (1999; 357), membatasi diri dalam memberikan definisi proses produksi yang menyatakan bahwa produksi pada perusahaan harus mempunyai tehnik tertentu yang relatif dan telah ditetapkan atas kapasitas produksi perusahaan, agar ada perbandingan antara bahan baku dan hasil produksi dapat seimbang, juga tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap mutu dan kualitas produksi apabila tenaga kerja itu mempunyai tehnik tertentu.
Soemitro Djoyohadikusumo, (2000; 136), memberikan definisi tentang produksi, bahwa produksi pertanian adalah penggunaan unsur-unsur  dengan maksud untuk menciptakan suatu faedah atau untuk memenuhi kebutuhan.
Pendapat di atas, bahwa dapat  menggambarkan fungsi-fungsi dari proses produksi ke produksi adalah merupakan hubungan fisik antara input dan output. Faktor produksi  yang digunakan sebagai masukan ke dalam proses produksi  dan banyaknya hasil yang akan diperoleh, misalnya dengan menggunakan input yang akan bisa menambah output atau produksi.
Hubungan antara input dengan output berarti kita bicarakan  mengenai masalah pendapatan dan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, sehingga dapat di   ketahui hasil  yang telah  diperoleh dapat memperoleh hasil atau tidak memperoleh  keuntungan ( rugi ) dan perlu kita memperhatikan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dalam satu periode tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar