Pengertian Produksi
Suatu
perusahaan bisa bertahan lama untuk memperta hankan kontinuitas produksi dan
mutu kwalitas, karena perusahaan memperhatikan selera harga dan kondisi
konsumen dimana berada.
Pengertian
produksi oleh ahli ekonomi Sofyan Assauri (1999: 7), produksi adalah segala
kegiatan dalam mencipta kan
dan menambah kegunaan (utility) barang dan jasa pada suatu perusahaan.
Martin
Kenneth yang diterjamahkan oleh Mulyadi (1998: 12) pengertian produksi
adalah dalam proses produksi memang
harus ada prosedur yang telah dilalui, sehingga barang sementara proses
produksi menjadi barang jadi.
Berdasarkan
dari kedua definisi tersebut di atas, maka dapat diasumsikan bahwa produksi
adalah suatu usaha untuk menambah nilai guna suatu barang dan jasa. Barang yang
diproduksi mengalami tahapan-tahapan tersendiri dengan mempunyai kegunaan tertentu pada suatu barang
sebagai berikut :
1)
Azas efisiensi maksudnya dengan biaya yang kecil mungkin untuk mendapatkan hasil tertentu dan juga
berkualitas ataupun dengan pengorbanan
tertentu untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin dengan menjamin
hasil produksi.
2) Azas kontinutas, adalah azas yang
menghendaki agar dalam pemakaian alat-alat
produksi terdapat perbandingan yang serasi.
Kualitas (
mutu ) oleh Sofyan Assauri, (2001; 221) diartikan sebagai faktor-faktor
yang terdapat dalam suatu hasil yang menyebabkan barang atau hasil
tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang tersebut dibuat dan mutu
produksi tertap terjaga.
Sesuai dengan
pengertian di atas ada beberapa faktor
yang dapat menghasilkan barang. Faktor-faktor produksi tersebut yaitu
:
1)
Faktor produksi tanah
2)
Faktor produksi modal
3)
Faktor produksi tenaga kerja
Richard
(2000; 84), dalam proses produksi harus mempunyai kehatian-hatian, sehingga
dapat mempertahankan kuantitas produksi perusahaan.
Sesuai dengan
definisi tersebut di atas, menyebutkan hwa unsur keberhati-hatian dalam
mempertahankan hasil produksi, karena hasil produksi inilah yang merupakan
pengendalian mutu untuk berperan serta
dalam bersaing di pasar.
Hubungannya dengan pengertian diatas, maka
dapat dibagi dalam beberapa tahap yang mempunyai bagian dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai berikut :
-
Grade yaitu sifat kelakuan, kemiripan, tingkat reabilitas
tingkat operasinya dan lain-lain.
- Fitenss for use
menunjukkan tingkat produk produk yang
mana memberikan kepuasan.
- Consistency in
characteristic adalah suatu kumpulan spesifikasi untuk setiap
komponen dari produk itu. Bilamana produk terakhir sesuai dengan
spesifikasi design atau maka disebut consistency atau quality ofconformance (mutu
sesuai dengan krakteristiknya).
Setiap perusahaan pabrik/pengolahan
dengan menetapkan suatu standard. Hal-hal yang perlu dipertimbang kan dalam pembentukan suatu standard
dikemukakan oleh Harding (2000; 58), menyatakan bahwa :
"1) Memenuhi syarat kegunaan yang
ditetapkan
2) Memenuhi standard kualitas perusahaan
3) Diproduksi dengan peralatan yang ada
sekarang.
E.Mansffiel (1999; 121), menyatakan
bahwa prduction proces unsually require
a wide variaty of input being anything
that fire and uses it's production process.
Menurut R.A. Bilas (1999; 127), dalam proses
produksi memerlukan waktu yang cukup, agar hasil yang diharapkan perusahaan dapat seimbang
antara biaya yang telah di keluarkan
dengan hasil yang dicapai proses, dan dapat menghasilkan barang jadi dapat
sebanding antara input dengan output.
Berdasarkan beberapa pengertian produksi yang
telah dikemukakan diatas,maka dapatlah diasumsikan bahwa produksi merupakan
suatu proses kegiatan dari berbagai faktor produksi yang dirubah bentuknya
oleh perusahaan yang menggunakan
dalam bentuk barang/jasa atau proses produksi di mana beberapa barang
dan jasa yang disebabkan input dirubah wujud menjadi barang dan jasa
lain yang disebut output.
Pengertian
produksi di atas dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan
faktor-faktor produksi sekaligus, maka
akan diperoleh suatu faedah dalam memenuhi kebutuhan atau
pemenuhan kebutuhan pertanian yang
dihasilkan akibat bekerjanya faktor-faktor produksi sekaligus saling terkait
dengan satu sama lainnya.
Paul A. Samuelson (1999; 357), membatasi diri
dalam memberikan definisi proses produksi yang menyatakan bahwa produksi pada
perusahaan harus mempunyai tehnik tertentu yang relatif dan telah ditetapkan
atas kapasitas produksi perusahaan, agar ada perbandingan antara bahan baku dan
hasil produksi dapat seimbang, juga tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap
mutu dan kualitas produksi apabila tenaga kerja itu mempunyai tehnik tertentu.
Soemitro Djoyohadikusumo, (2000; 136),
memberikan definisi tentang produksi, bahwa produksi pertanian adalah
penggunaan unsur-unsur dengan maksud
untuk menciptakan suatu faedah atau untuk memenuhi kebutuhan.
Pendapat di atas, bahwa dapat menggambarkan fungsi-fungsi dari proses
produksi ke produksi adalah merupakan hubungan fisik antara input dan output.
Faktor produksi yang
digunakan sebagai masukan ke dalam proses produksi dan banyaknya hasil yang akan diperoleh,
misalnya dengan menggunakan input yang akan bisa menambah output atau produksi.
Hubungan antara input dengan output berarti
kita bicarakan mengenai masalah
pendapatan dan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, sehingga dapat
di ketahui hasil yang telah
diperoleh dapat memperoleh hasil atau tidak memperoleh keuntungan ( rugi ) dan perlu kita
memperhatikan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dalam satu periode
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar