Pencatatan
Akuntansi Penjualan
Bagi perusahaan perdagangan R. Soemita Adikusumah (1991;
177) mengemukakan bahwa penjualan merupakan kegiatan utama, oleh karena itu,
sistem akuntansi penjualan untuk transaksi-transaksi penjualan ditetapkan
sedemikian rupa sehingga dapat terperinci, sebagai berikut :
1.
Semua penjualan, baik kontan maupun
kredit harus dibuku
kan dengan tepat dan teliti.
2. Semua pengeluaran barang-barang dan
gudang, baik yang dijual maupun untuk keperluan lain harus diperiksa sedemikian rupa sehingga kemungkinan
pencurian dapat dikurangi sampai semimimun mungkin.
3. Penerimaan piutang dari pada
langganan perkas, pembebanan piutang
kepada para langganan
dan pengkreditan hasil
penjualan dibukukan dengan tepat.
4. Retur penjualan harus benar-benar
disetujui dan harus dicegah adanya pencurian, kecurangan dan kesalahan.
5. Penanganan penjualan dan penerimaan
uang kas harus di pisahkan sedemikian
rupa, sehingga dapat diperoleh suatu sistem pengecekan intern yang tepat.
6. Pengendalian yang
sesuai harus dilakukan terhadap
penjualan dengan kredit, sehingga
ketelitiannya teratur dapat di cek dengan membuka perkiraan pengendalian piutang-piutang dagang.
Untuk mencapai adanya di atas maka
perlu organisasi yang baik di dalam penjualan barang agar terdapat pengendali
an intern yang baik dalam penjualan sebaiknya diadakan pemisahan
fungsi antara lain :
1.
Bagian pesanan
Pelaksanaan penjualan bagi perusahaan
kecil dipegang oleh satu orang saja, sedangkan bagi perusahaan besar dipegang
oleh satu bagian penjualan yang melibatkan beberapa personal fungsi dari bagian
adalah :
a. Mengawasi semua pesanan yang
diterima
b. Memeriksa surat pesanan yang diterima dari
langganan dan melengkapi yang masih
kurang.
c. Jika penjualan kredit, harus diminta
persetujuan dari bagian kredit.
d. Menentukan tanggal pengiriman, membuat surat
perintah pengiriman serta tembusan-tembusannya.
e. Membuat catatan pesanan yang dikirim dan pesanan
yang
sudah diperhitungkan.
f. Melakukan hubungan dengan pembelian, apakah
barang yang diterima sudah cocok dengan pesanan masih ada yang perlu
dikemukakan.
2.
Bagian kredit
Penjualan secara kredit berarti
melibatkan bagian kredit di mana setiap pengiriman barang yang dijual dengan
kredit harus mendapat persetujuan dari bagian kredit membuat catatan
atau kartu piutang
setiap langganan tentang identitas pembeli, jumlah
kredit dan jangka waktu pembayaran. Faktur penjualan yang dibuat oleh bagian
pesanan dan surat perintah pengiriman atau dikirim ke bagian kredit untuk
mendapat persetujuan atau penolakan dan surat perintah pengiriman. Jika ada
persetujuan maka faktur penjualan dan surat perintah pengiriman diberikan
kepada bagian pengiriman, kemudian barang tersebut di kirim kepada yang bersangkutan.
3.
Pembuatan faktur
Bagian pembuatan faktur bertugas
sebagai berikut :
a. Membuat faktur penjualan dan
tembusan-tembusan dan biasanya dilengkapi dengan data jenis barang, jumlah
barang dan harganya.
b. Mencantumkan data biaya pengiriman dan pihak
pertam bahan nilai yang dibebankan
kepada pembeli.
c. Sebelum faktur-faktur itu dikirim dan pajak
pada bagian-bagian memerlukan
terlebih dahulu diperiksa,
tentang kebenaran tulisan dan
perhitungannya dalam faktur.
Kemudian untuk mengadakan pemisahan
wewenang tersebut di atas tergantung dan besarnya perusahaan dan jumlah pegawai yang ada. Apabila organisasi sudah
memisahkan fungsi fungsi yang perlu ditetapkan adanya wewenang bahwa iniatif
untuk menjadi barang datangnya dari satu inisiatif yang ditentukan semula
misalnya bagian pesanan atau bagian-bagian lain yang memerlukan. Selain itu
dimaksudkan pula agar semua pengeluaran-pengeluaran barang dari gudang baik
melalui penjualan maupun untuk keperluan lainnya mendapat pengawasan sedemikian
rupa, sehingga kemungkinan terjadinya kecurangan penyalagunaan dapat
dihindarkan atau dikurangi sedapat
mungkin.
Di dalam pelaksanaan fungsi penjualan
pada umumnya dilaksanakan oleh bagian penjualan dan organisasi administ rasi
penjualan serta dipengaruhi oleh sistem penjualan yang dilakukan misalnya
sistem penjualan kredit, tunai dan
sebagainya.
Selanjutnya cara-cara yang biasa
dipakai di dalam sistem penjualan, sebagai berikut :
1.
Pemisahan antara
a. Yang mencatat penjualan
Pencatatan pertama-tama dilakukan oleh
petugas bagian penjualan yang membuat faktur penjualan> Faktur ini
sedikitnyas dibuat rangkap 4 (empat) yang pertama (asli) untuk pembelian,
lembar ke 2 dikirim ke bagian penyerahan barang, lembar ke 3 dikirim ke pemegang
buku tambahan piutang
dan lembar ke 4 ditahan untuk arsip.
Jika pembeli akan mengambil sendiri
barang yang dibeli nya, maka faktur dibawa ke kasir dan jumlah uang yang
tertera di situ dibayar. Kasir akan menghitung uang memutar register kas,
mencap faktur mengembalikannya pada pembeli jika ditambah kwitansi. Faktur yang
telah dicap oleh si pembeli dibawa ke bagian penyerahan barang dan dikeluarkan
dengan barang yang telah di serahkan lembaran kedua.
Kalau pembeli tidak mengambil sendiri
barang yang dibeli, maka sesudah ia membayar kepada kasir diberi kwitansi si
pembeli akan mendapat
surat perintah pengeluaran atau delivery order. Satu
tembusan DO dikirim kepada seksi gudang dan menerima barang-barang yang
dinyatakan dalam DO tersebut.
b. Yang menyerahkan
barang
Bagian ini bertanggungjawab terhadap
kehancuran distri busi barang kepada langganan sesuai dengan instruksi yang
diberikan oleh bagian penjualan. Penyeraahan
barang sering terjadi secara langsung dari gudang dengan memakai DO dan
biasa juga secara tidak langsung yaitu dengan pengiriman barang ke rumah
langganan dimana karena adanya penyerahan barang secara tunai dan penyerahan
barang secara kredit.
c. Yang menerima uang
barang
ini berada di bawah
koordinasi bagian dan bertugas sebagai berikut :
* Mencatat semua
penerimaan uang, baik tunai, cek,
maupun bilyet giro dalam
suatu daftar.
* Daftar penerimaan diserahkan kepada pemegang
buku harian dan pemegang buku tambahan piutang.
* Uang tunai, cek dan giro yang diterima
diserahkan kepada kasir dan disetor ke bank seluruhnya,selambat lambatnya ke esokan harinya.
* Harus ada pemisahan antara kasir dan petugas
yang memegang buku tambahan piutang dan hutang.
2.
Penjualan secara kredit
Pada penjualan kredit ini maka setiap
kali nilai kredit, pembeli harus dinilai. Buku piutang harus setiap bulan dibandingkan dengan perkiraan piutang
di buku besar.
Pengawasan intern atas piutang meliputi
:
a. Pembagian tugas antara lain :
* Penerimaan pesanan
* Petugas yang harus
menyetujui penjualan kredit
* Petugas yang harus
mengirim barang
* Petugas yang mencatat
buku tambahan piutang
* Petugas yang menerima
uang.
b. Pembayaran mengenai faktur-faktur
yang tertentu.
c. Setiap bulan secara periodik dikirim
daftar saldo pada para piutang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar