Powered By Blogger

Jumat, 06 Desember 2019

Pengakuan Sumber Daya Manusia Sebagai Suatu Aktiva (Human Asset)


Pengakuan Sumber Daya Manusia Sebagai Suatu Aktiva (Human Asset)
            Salah satu masalah pokok dalam akuntansi sumber daya manusia adalah masalah pengakuan sumber daya manusia. Sejak awal mula dilontarkannya gagasan akuntansi sumber daya manusia, sejak itu pula perdebatan tentang akuntansi sumber daya manusia tidak pernah selesai. Topik perdebatan terutama menyangkut masalah apakah sumber daya manusia dicatat sebagai aktiva ataukah sebagai beban periodik. Praktek akuntansi konvensional memperlakukan investasi dalam sumber daya manusia langsung diakui sebagai beban pada periode terjadinya pengeluaran-pengeluaran itu. Para pendukung akuntansi sumber daya manusia menganggap investasi sumber daya manusia mempunyai dua komponen yaitu komponen beban dan komponen investasi yang harus dikapitalisasi. Anggapan ini didasarkan pada pandangan mereka bahwa investasi sumber daya manusia mempunyai manfaat tidak hanya pada periode terjadinya pengeluaran saja, tetapi juga untuk masa yang akan datang.
            Dari beberapa artikel yang membahas masalah akuntansi sumber daya manusia, dapat diketahui bahwa banyak penulis yang memberikan dukungan maupun alasan-alasan terhadap pengkapitalisasian investasi sumber daya manusia serta pengelompokkannya sebagai aktiva. Dengan demikian perlu diketahui landasan yang digunakan oleh para pendukung akuntansi sumber daya manusia dalam pengelompokkan investasi pada sumber daya manusia sebagai aktiva. Berikut ini akan dibahas mengenai definisi aktiva dan kriterianya.
            Menurut pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) hal. 13 menyatakan bahwa aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan apabila suatu objek dapat disebut sebagai aktiva yaitu :
1.      Memberi manfaat atau jasa ekonomis pada masa yang akan datang
2.      Hak menguasai manfaat ekonomi tersebut ada pada perusahaan
3.      Berasal dari transaksi atau peristiwa masa lalu
4.      Dinyatakan dalam satuan moneter
            Agar investasi sumber daya manusia dapat dikelompokkan sebagai aktiva maka keempat kriteria di atas harus dapat diterapkan pada sumber daya manusia. Untuk kriteria yang pertama tidak menjadi masalah. Pengeluaran-pengeluaran untuk sumber daya manusia yaitu pengeluaran untuk perolehan dan pengembangan sumber daya manusia mempunyai manfaat tidak hanya dalam periode terjadinya pengeluaran saja, tetapi juga memberikan manfaat untuk beberapa periode. Demikian juga kriteria ketiga dan keempat, pengeluaran-pengeluaran untuk sumber daya manusia tersebut memang telah terjadi dalam periode yang lalu dan dinyatakan dalam satuan uang/moneter.
            Yang menjadi masalah adalah kriteria kedua. Ada anggapan bahwa sumber daya manusia tidak termasuk sebagai aktiva karena manusia tidak dimiliki oleh perusahaan. Anggapan tersebut tidak benar. Maksud dari kata ”dimiliki” pada kriteria kedua yaitu bahwa secara hukum sumber daya manusia memang tidak dapat dimiliki oleh perusahaan, tetapi perusahaan  mempunyai hak untuk memperoleh kerja sama dari kemampuan sumber daya manusia itu untuk memberikan jasa dalam proses kegiatan produksi sesuai dengan biaya yang telah dikorbankan untuk sumber daya manusia itu pada masa yang lalu atau lebih merupakan hak operasional yang dimiliki oleh perusahaan untuk memperoleh keuntungan dan manfaat dari sumber daya manusia. Secara hukum, perusahaan tidak dapat memiliki aktiva tersebut karena sumber daya manusia dapat melakukan pemutusan hubungan kerja dengan perusahaan di tempat ia bekerja, dengan syarat tidak melanggar perjanjian kontrak kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pemilikan sumber daya manusia secara ekonomis dapat dilihat pada perekonomian modern seperti sekarang ini yaitu sering dilakukannya jual beli antar perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar