Persediaan
Pengertian Persediaan
Persediaan
adalah bagian utama dalam neraca dan seringkali merupakan perkiraan yang
nilainya cukup besar yang melibatkan modal kerja yang besar.
Menurut (standar
akuntansi keuangan, 1999) persediaan adalah aktiva:
1. yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan
usaha normal;
2. dalam proses produksi dan atau dalam
perjalanan; atau
3. dalam bentuk bagan atau perlengkapan
(supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa
Pengertian
mengenai persediaan dalam hal ini adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi
barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode
waktu tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau
proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya
dalam suatu proses produksi.
Pada prinsipnya
persediaan mempermudah atau memperlancar kegiatan operasi perusahaan, yang
harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang, serta
selanjutnya menyampaikannya kepada para pelanggan atau konsumen. Adapun alasan
diperlukannya persediaan oleh suatu perusahaan menurut Freddy Rangkuti (1996:2)
adalah:
1. dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan
operasi produksi dan untuk memindahkan produk dari suatu tingkat proses ke
tingkat proses lainnya yang disebut persediaan dalam proses dan pemindahan
2. alasan organisasi, untuk memungkinkan
suatu unit membuat jadwal operasinya secara bebas tidak tergantung dari yang
lainnya.
Sedangkan
persediaan yang diadakan mulai dari bentuk bahan mentah sampai barang jadi
antara lain berguna untuk dapat:
1. menghilangkan resiko keterlambatan
datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.
2. menghilangkan resiko dari materi yang
dipesan berkualitas atau tidak baik sehingga harus dikembalikan.
3. mengantisipasi bahwa bahan-bahan yang
dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada
dalam pasaran.
4. mempertahankan aktivitas operasi
perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi
5. mencapai penggunaan mesin yang optimal
6. memberikan pelayanan kepada pelanggan
dengan sebaik-baiknya agar keinginan pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi
dengan memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut
7. membuat pengadaan atau produksi tidak
perlu sesuai dengan penggunaannya atau penjualannya.
Jenis-Jenis Persediaan
Menurut (Harnanto, 1994), bagi perusahaan dagang yang di
dalam usahanya adalah membeli dan menjual kembali barang-barang, pada umumnya
persediaan yang dimiliki adalah:
1.
persediaan barang dagangan, untuk menyatakan
barang-barang yang dimiliki dengan tujuan akan dijual kembali di masa yang akan
datang. Barang-barang ini secara fisik tidak akan berubah sampai barang
tersebut dijual kembali.
2.
lain-lain persediaan, seperti umumnya supplies kantor
dan alat-alat pembungkus dan lain sebagainya. Barang-barang ini biasanya akan
dipakai dalam jangka waktu relatif pendek dan akan dibebankan sebagai biaya
administratif dan umum atau biaya pemasaran.
Bagi perusahaan manufaktur yang di dalam usahanya
mengubah bentuk atau menambah nilai kegunaan barang, pada umumnya
mengklasifikasikan persediaan ke dalam berbagai kelompok sebagi berikut:
1.
persediaan bahan baku ,
untuk menyatakan barang-barang yang dibeli atau diperoleh dari sumber-sumber
alam yang dimiliki dengan tujuan untuk diolah menjadi produk jadi. Dalam hal
bahan baku yang
digunakan di dalam proses produksi berupa suku cadang dan harus dibeli dari
pihak lain, maka barang-barang demikian sering disebut sebagai persediaan suku
cadang.
2.
persediaan produk dalam proses, meliputi barang-barang
yang masih dalam pengerjaan yang memerlukan pengerjaan lebih lanjut sebelum
barang itu dijual. Produk dalam proses, pada umumnya dinilai berdasarkan jumlah
harga pokok bahan baku ,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang telah dikeluarkan
atau terjadi sampai dengan tanggal tertentu.
3.
persediaan produk jadi, meliputi semua barang yang
diselesaikan dari proses produksi dan siap untuk dijual. Seperti halnya produk
dalam proses, produk jadi pada umumnya dinilai sebesar jumlah harga pokok bahan
baku , biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang diperlukan untuk
menghasilkan produk tersebut.
4.
persediaan bahan penolong, meliputi semua barang-barang
yang dimiliki untuk keperluan produksi, akan tetapi tidak merupakan bahan baku yang membentuk
produk jadi, yang termasuk dalam kelompok persediaan ini antara lain minyak
pelumas untuk mesin-mesin pabrik, lem, benang untuk menjilid dan buku-buku pada
perusahaan percetakan.
5.
lain-lain persediaan, misalnya supplier kantor,
alat-alat pembungkus sperti halnya pada perusahaan dagang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar