Pengambilan Keputusan Pembelian
Strategik pengambilan keputusan merupakan proses
melihat ke depan untuk mengarahkan organisasi agar jalannya tidak goyah di tengah-tengah
masalah dan krisis yang muncul seketika dari kegiatan setiap hari. Dimana setiap
konsumen akan melakukan berbagai macam keputusan untuk melakukan tindakan
pembelian untuk menggunakan suatu produk atau jasa. Sebelum melakukan tindakan
tersebut, konsumen mencari manfaat (benefit) tertentu dari suatu produk,
harga, tempat membeli, dan lain-lain. Konsumen memandang setiap produk adalah
sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan
manfaat yang dicari dan memuaskan kebutuhan tersebut. Konsumen bersikap dalam menilai
atribut-atribut produk yang dianggap relevan dan menonjol. Mereka akan
memberikan perhatian paling besar pada
atribut yang memberikan manfaat sesuai kebutuhannya. Pada prosedur evaluasi
inilah konsumen mempunyai sikap terhadap alternatif merek, dilakukan melalui
lima tahap:
1.
pengenalan
kebutuhan,
2.
pencarian
informasi,
3.
evaluasi
alternatif,
4.
keputusan
pembelian,
5.
perilaku
purnabeli.
Salah satu model proses pengambilan keputusan menurut Kotler (1999), dapat
dijelaskan sebagaimana gambar dibawah ini:
Gambar 2.3
Model Proses Pengambilan Keputusan
Pengenalan
Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku
Kebutuhan Informasi
Alternatif pembelian Purnabeli
Sumber; Kotler, 1999
Perilaku
dan proses pengambilan keputusan konsumen dipengaruhi oleh persepsi, dimana
seseorang menyeleksi, evalusi, dan mengorganisasikan rangsangan atau stimulasi
yang berasal dari luar dirinya. Pengertian lain dari persepsi adalah proses bagaimana
seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan
informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang bermakna.
Pengambilan
keputusan ditinjau dari teori keterlibatan dan penerimaan risiko adalah
memahami sifat-sifat keterlibatan konsumen terhadap produk. Tingkat keterlibatan konsumen dipengaruhi oleh
kepentingan personal yang ditimbulkan oleh stimulus. Dengan kata lain tingkat
dan jenis keterlibatan konsumen sangat dipengaruhi oleh kondisi yang
melingkupinya.
Sebelum merencanakan pemasarannya,
suatu perusahaan perlu mengidentifikasi sasaran konsumen dan proses keputusan
mereka. Walaupun banyak keputusan pembelian melibatkan hanya satu pengambil
keputusan, keputusan-keputusan yang lain mungkin melibatkan beberapa partisipan,
yang memainkan peran pencetus ide, pemberi pengaruh, pengambil keputusan,
pembeli dan pemakai, maka tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli dan
faktor yang mempengaruhinya. Pemahaman ini dapat membuat pemasar menyusun
program pemasaran yang efektif dan efisien untuk pasar sasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar