Arens dan Loebbecke (2000:756) mengelompokkan management audit menjadi 3 jenis, yaitu functional, organizational, dan special assignment. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis tersebut :
1. Functional
Functional audit berkaitan dengan satu atau lebih fungsi didalam
organisasi. Keuntungan dari functional audit adalah diperbolehkannya adanya spesialisasi oleh
auditor. Auditor dalam staff internal audit bisa sangat ahli dalam sebuah
bidang, misalnya fungsi production engineering. Mereka bisa secara efisisen menghabiskan waktu
mereka untuk mengevaluasi fungsi-fungsi yang berkaitan. Fungsi production engineering berkaitan dengan fungsi manufacturing dan fungsi-fungsi lainnya dalam organisasi.
2. Organizational
Organizational audit dalam sebuah organisasi berkaitan dengan seluruh
unit organisasi, seperti departemen, cabang atau anak perusahaan. Penekanan
dalam organizational audit adalah seberapa efektif dan efisien
fungsi-fungsi tersebut berinteraksi. Perencanaan organisasi dan metode-metode
untuk mengkoordinasi aktivitas-aktivitas yang ada sangat penting dalam tipe
audit ini.
3. Special Assignment
Dalam operational auditing, special assignment biasanya muncul karena permintaan manajemen. Jenis audit tipe ini
cukup luas. Sebagai contoh, menentukan penyebab tidak efektifnya sistem IT,
investigasi terhadap kemungkinan adanya fraud dalam sebuah divisi, dan
pemberian rekomendasi untuk menurunkan harga pokok produksi.
Menurut Sayle (1988:21) management audit dikelompokkan menjadi tiga jenis sesuai dengan keragaman
departemen mereka dan ruang lingkupnya sebagai berikut :
1. Internal Audit
Management audit ini dapat dilakukan oleh perusahaan atau
departemen, yang bersangkutan dengan sistem-sistem, prosedur-prosedur atau fasilitas-fasilitas.
Auditor yang mengerjakan dapat dari perusahaan mereka sendiri (internal
auditor) atau dengan menggaji auditor dari luar perusahaan (external
auditor). Internal audit merupakan teknik dimana manajemen dapat
merasakan masalah mereka sendiri dan menilai kinerja organisasi, kebutuhannya,
titik kekuatan, dan kelemahannya. Disebutkan bahwa self audit merupakan bagian dari internal audit yang
dilakukan oleh individual dalam sistem mereka sendiri, prosedur-prosedur, dan
fasilitas-fasilitas agar dapat menilai kinerja, kebutuhan, kekuatan, dan
kelemahannya.
2. External audit
Management audit ini dilakukan oleh perusahaan terhadap pemasok
mereka atau sub pemasok. Auditor dapat dari auditor internal maupun auditor
eksternal. Management audit dikerjakan untuk menilai status kontrak atau
perjanjian yang dibuat perusahaan pemasok atau sub pemasok untuk menentukan
keadaan perusahaan atas barang yang akan diterima sesuai dengan yang
dibayarkannya.
3. Extrinsic Audit
Management audit ini dilakukan oleh pelanggan atau badan-badan
yang berkaitan dengan peraturan atau suatu agen inspeksi. Audit ini meliputi
pelanggan dari perusahaan-perusahaan pemasok dan sub pemasok.
Berkaitan dengan keterangan diatas maka management audit yang dilakukan pada fungsi pembelian termasuk
dari jenis internal
audit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar