Pengertian pendapatan
dapat ditemui dalam berbagai literature akuntansi baik mengenai sumber, cara
memperoleh maupun cara mengukurnya. Pendapatan ini dapat terjadi
setiap saat dan dapat pula terjadi pada waktu-waktu tertentu. Menurut Harnanto
(1999:14) menyatakan : pendapatan adalah
semua sumber-sumber ekonomi yang diterima oleh perusahan dari transaksi
penjualan barang dan penyerahan jasa kepada pihak lain.
Definisi di atas menjelaskan bahwa sumber pendapatan adalah dari hasil
penjualan barang-barang dan penyerahan jasa. Dalam hal ini telah terjadi
penjualan atau penyerahan jasa. Sedangkan kita ikuti definisi oleh Zaki
Baridwan (1999 : 30) sebagai berikut : Revenue adalah aktiva masuk dan
kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utangnya (atau kombinasi
keduanya), selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan
barang, penyerahan jasa atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan
usaha. Selanjutnya Zaki Baridwan (1999 : 2) menyatakan bahwa : hasil penjualan
atau penghasilan jasa kepada pembeli selama suatu periode akuntansi di kurangi
penjualan return dan potongan.
Definisi tersebut memberi arti, bahwa revenue
atau pendapatan adalah keseluruhan penerimaan dari hasil penjualan
barang-barang atau jasa yang diperoleh oleh suatu unit usaha selama periode
tertentu. Ikatan Akuntansi Indonesia dalam standar Akuntansi Keuangan PSAK No.
23 (1999 : 3) memberi penjelasan mengenai pendapatan atau revenue adalah ; Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat
ekonomi yang timbul dari aktifitas normal perusahaan selama suatu periode bila
arus masuk itu mengakibatkan ekuitas,
yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia bahwa pendapatan
hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima dan dapat
diterima oleh perusahaan atau oleh dirinya sendiri. Jumlah yang ditagi atas
nama pihak ketiga, seperti pajak pertambahan nilai, bukan merupakan manfaat
ekonomi yang mengalir keperusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas dan karena itu harus dikeluarkan
dari pendapatan.
Mengenai pengukuran pendapatan dalam buku standar
Akuntansi Keuangan PSAK No. 23 ( 1999 : 4 ) dikatakan bahwa ; pendapatan harus
diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Dari
beberapa definisi serta penjelasan yang dikemukakan oleh berbagai pengarang
yang telah diuraika di atas mengenai pengertian revenue sudah cukup jelas, baik mengenai sumbernya maupun cara
untuk mangukurnya. Untuk
itu penelitian dapat menarik beberapa kesimpulan mengenai sehubungan dengan revenue sebagai berikut :
1. Pendapatan
(revenue) biasa terjadi setiap saat,
dan bisa juga terjadi secara berkala atau pada saat tertentu.
2. Pendapatan
(revenue) diperoleh melalui hasil
penjualan barang atau jasa, dengan kata lain revenue timbul karena adanya barang atau jasa yang dijual kepada
konsumen. Pendapatan dapat pula diperoleh dari penjualan atau pertukaran aktiva
diluar barang barang atau pertukaran aktiva tetap juga hasil dari hasil
investasi seperti bunga, dividend dan lain-lain.
3. Pendapatan
(revenue) yang sifatnya menambah atau
menaikan nilai kekayaan pemilik akibat adanya penilaian kembali atas aktiva
tetap perusahaan dan aktiva yang timbul dari pembelian harta, investasi oleh
pemilik, pinjaman-pinjaman ataupun koreksi rugi laba periode tahun lalu, tidak
dapat di kategorikan sebagai pendapatan (revenue).
Pengertian penghasilan (income) sering disamakan, dengan
pengertian pendapatan (revenue),
padahal dalam literature akuntansi sesungguhnya kedua istilah tersebut
mempunyai arti yang berbeda. Jika pendapatan masih merupakan pendapatan kotor
yang belum dikurangi biaya dan beban untuk memperolehnya, maka penghasilan
adalah pendapatan dikurangi dengan biaya (cost)
dan beban (expense).
Untuk mengetahui lebih
lanjut tentang pengertian penghasilan maka penulis akan mengutip beberapa
definisi yang dikemukakan oleh para ahli dalam berbagai literature akuntansi.
Zaki Baridwan Intermediate Accounting (1999
: 30) memberikan definisi penghasilan sebagai berikut; Penghasilan (income)
adalah penghasilan-penghasilan sesudah dikurangi biaya-biaya, bila pendapatan
lebih kecil dari biaya, selisihnya sering disebut rugi. Dalam hal yang dimaksud
dengan penghasilan adalah
penerimaan-penerimaan bersih yang diperoleh dari hasil penjualan barang
dagangan atau jasa selama satu periode dikurangi dengan biaya-biaya yang
terjadi dalam periode dimana hasil itu diperoleh (periode yang sama).
Selanjutnya penjelasan
Harnanto Akuntansi Untuk Usahawan (1999 : 23) sebagai berikut; setelah
dikurangi dengan biaya yang bersangkutan, maka sisa yang tertinggal dinamakan
laba dan begitupun kalau sisanya lebih tinggi biaya-biaya yang digunakan
dibandingkan dengan penghasilan yang diperoleh disebut rugi.
Dalam hal penghasilan
disamakan dengan laba, dimana laba diperoleh apabila biaya-biaya yang
dikeluarkan lebih besar daripada pendapatan, maka hasil ini akan menimbulkan
kerugian.
Lebih lanjut kita akan
mengikuti penjelasan yang di berikan oleh Ikatan Akuntan Indonesia PSAK No. 25
(1999 : 1) bahwa; penghasilan (income)
mengikuti baik pendapatan (revenue)
maupun keuntungan (gains). Pendapatan
timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan
sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividend,
royalty dan sewa.
Dari sejumlah definisi mengenai pendapatan dan income yang telah dikemukakan diatas, maka jelaslah income tidak sama dengan revenue walaupun dalam arti sehari-hari
sering kita mendengar kedua istilah tersebut adalah sama padahal keduanya
adalah berbeda walaupun mempunyai kaitan yang erat satu dengan yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar