Selama ini belum ada keseragaman dalam
mendefinisikan kinerja, ada yang memilih kinerja sebagai pelaksanaan kegiatan
operasional, ada juga yang lebih memiliki kinerja sebagai prestasi kerja suatu
organisasi. Pada prinsipnya kinerja dapat dilihat dari siapa yang memberikan
penilaian. Bagi manajemen, kinerja merupakan suatu kontribusi yang dapat
diberikan oleh suatu bagian tertentu bagi pencapaian tujuan secara keseluruhan.
Sedangkan bagi pihak luar manajemen, kinerja merupakan alat yang mengukur
prestasi yang dicapai suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang
mencerminkan tingkat hasil pelaksanaan aktivitas.
Pemahaman mengenai pengertian kinerja secara
lebih jelas dapat dilihat dari uraian berikut : Menurut Ruky (2001:14) bahwa,
“Istilah kinerja/prestasi sendiri sebenarnya adalah pengalihbahasaan dari kata
Inggris Performance”. Dalam kamus The Webster Dictionary dalam
Ruky (2001:14-15) memberikan tiga arti bagi kata performance, yaitu :
1. Adalah “prestasi” yang digunakan dalam konteks
atau kalimat misalnya tentang “mobil yang sangat cepat” (High performance car)
2. Adalah “pertunjukan” yang biasa digunakan dalam
kalimat “Folk dance performance”
atau “pertunjukan tari-tarian
rakyat”.
3. Adalah “pelaksanaan tugas” misalnya dalam
kalimat “in performing his/her duties”
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa kinerja adalah prestasi yang dihasilkan yang menunjukkan
pelaksanaan operasi perusahaan dalam mencapai tujuan.
Kinerja keuangan adalah hasil dari proses
keuangan yang tergambar dari laporan keuangan yang mencerminkan tingkat
kesehatan pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai sumber daya
atau modal yang dimiliki.
Untuk memberikan penilaian terhadap kinerja
dibutuhkan informasi yang terpercaya agar dapat digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan ekonomi yang dilakukan dengan melihat laporan keuangan
salah satunya dengan menggunakan metode Economic Value Added.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar