Powered By Blogger

Kamis, 07 Februari 2013

Pengertian Internal Control (Pengendalian Intern)


a)    Pengertian Internal Control (Pengendalian Intern)
Suatu bank yang sedang berkembang, dalam kegiatannya memiliki sejumlah karyawan, disini dituntut kemampuan seorang pimpinan untuk mengendalikan segala sesuatu dalam bank. Keadaan semacam ini memaksa pimpinan melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahannya, namun tanggung jawab tetap diberikan pada pimpinan. Oleh karena itu, seorang pimpinan membutuhkan suatu system pengendalian yang dapat mengamankan aktiva bank, yang memberikan keyakinan kepada pimpinan bahwa apa yang dilaporkan benar dan dapat dipercaya, yang dapat mendorong adanya efisiensi usaha dan terus menerus memonitor kebijaksanaan yang telah diterapkan dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Pengertian pengendalian yang dikemukakan oleh Bedford, dkk (1990:4) adalah mengarahkan seperangkat variable (mesin, manusia, peralatan) kearah tercapainya suatu tujuan. Gagasan untuk mengarahkan variable atau seperangkat variable menuju sasaran merupakan hal yang mendasari semua proses pengendalian. Dalam organisasi, manusia merupakan hal yang harus diarahkan, dituntun atau diarahkan untuk mencapai tujuan.
Pengertian system pengendalian intern menurut Bambang Hartadi (1999:2)  adalah ,sistem Pengendalian Intern mempunyai beberapa pengertian, yaitu Sistem Pengendalian Intern dalam arti sempit dan dalam arti luas. Sistem pengendalian intern dalam arti sempit, sama dengan pengertian internal check yang merupakan prosedur-prosedur mekanisme untuk memeriksa ketelitian data-data administrasi. Sedangkan dalam arti luas, Sistem pengendalian intern dapat dipandang sebagai sistem sosial (social system) yang mempunyai wawasan/ makna khusus yang berada dalam organisasi bank.
Lebih lanjut AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) menurut Bambang Hartadi (1999:5) memberi definisi sebagai berikut, sistem pengendalian Intern meliputi struktur organisasi, semua metode dan ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam bank untuk melindungi harta kekayaan, memeriksa ketelitian, dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan bank yang telah ditetapkan .

b)   Pengendalian Intern terhadap Kas
Pengendalian intern yang baik terhadap kas yang dikemukakan oleh  yaitu dengan didukungnya prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Dalam merancang prosedur-prosedur tersebut, hendaknya diperhatikan tiga prinsip pokok pengendalian intern antara lain sebagai berikut :
1.    Harus terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang bertanggung jawab menangani transaksi kas dan menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatat transaksi kas.
2.    Semua penerimaan kas hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank secara harian.
3.    Semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan cek; kecuali untuk pengeluaran yang jumlahnya kecil dimungkinkan untuk menggunakan uang tunai, yaitu melalui kas kecil.
Prinsip pertama diperlukan agar petugas yang bersangkutan dengan transaksi kas tidak dapat dengan mudah melakukan penggelapan kas, kecuali bila mereka bersekongkol. Prinsip kedua dirancang agar petugas yang menangani kas tidak mempunyai kesempatan untuk menggunakan kas bank untuk keperluan pribadi. Prinsip ketiga (semua pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek) selain merupakan akibat prinsip kedua, juga dimaksudkan agar semua transaksi kas memiliki pencatatan yang terpisah.
Prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengawasi kas, bisa berbeda-beda antara bank yang satu dengan bank yang lainnya. Hal ini tergantung pada berbagai factor, seperti besarnya bank, jumlah karyawan, sumber-sumber kas, dan sebagainya.

c)    Elemen-elemen Internal Control
System pengendalian intern yang baik sangat dibutuhkan oleh setiap bank untuk mencapai tujuan bank itu sendiri. Dengan mengetahui tujuan yang ingin dicapai oleh bank melalui pembentukan pengendalian intern, langkah selanjutnya yang perlu diketahui adalah elemen-elemen yang mendukung tercapainya tujuan tersebut.
Menurut Zaki Baridwan (1991:27) pengendalian intern adalah :
1.    Suatu bagan organisasi dimana terdapat pemisahan fungsi secara tepat.
2.    Sistem pemberian wewenang dan prosedur pencatatan yang layak agar tercapai pengawasan accounting atas aktiva, hutang-hutang, pendapatan dan biaya.
3.    Praktek yang sehat harus diikuti dalam melaksanakan tugas-tugas dan fungsi setiap bagian organisasi.
4.    Pegawai-pegawai yang kualitasnya seimbang dengan tanggung jawabnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar