Pendekatan management audit harus mengikuti langkah-langkah dasar tertentu
untuk setiap pekerjaan meskipun mungkin tujuan dari pemeriksaan tersebut akan
bermacam-macam. Berikut adalah langkah-langkah tersebut menurut Hamilton (1986:5) :
1. Definisi ruang lingkup pekerjaan
Management audit bisa dilakukan dalam lingkup yang umum dan audit
akan meliputi suatu penilaian terinci atas tiap-tiap aspek operasional
organisasi. Management audit juga bisa dilakukan atas suatu masalah tertentu
untuk mencari bukti-bukti yang menjadi penyebabnya serta merekomendasikan
tindakan koreksi tertentu.
2. Perencanaan, persiapan dan organisasi
Ketika suatu lingkup
pekerjaan sudah ditentukan, tim audit akan membuat suatu tindakan perencanaan
atas pelaksaanaan pekerjaan. Perencanaan meliputi langkah-langkah yang
harus dilakukan dan estimasi waktu yang diperlukan untuk mencapai setiap tahap
pekerjaan. Tiap sumber bukti yang berkaitan dengan area yang diperiksa
harus dianalisa secara mendalam dan terus diperbaharui.
3. Pengumpulan fakta dan dokumentasi informasi
terbaru
Pada tahap ini dilakukan
pengumpulan informasi data yang berkaitan dengan area lingkup pekerjaan yang
ditentukan. Data bisa diperoleh dari surat menyurat, kebijakan dan
prosedur, serta semua informasi informal lainnya yang bisa diperoleh secara
langsung dari karyawan lewat wawancara.
4. Riset dan analisa
Tahap ini merupakan
tahap yang paling penting dalam proses management audit. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bukti dan fakta-fakta yang
dianggap penting dalam mendukung laporan akhir yang akan diserahkan kepada top
manajemen.
5. Laporan
Tahap ini meliputi
ringkasan atas pekerjaan yang dilakukan, gambaran mengenai ruang lingkup
pekerjaan, rincian mengenai temuan-temuan utama dan diskusi mengenai
alternatif-alternatif yang dapat digunakan top manajemen untuk mengurangi
permasalahan yang ada.
Berikut adalah tahapan dalam management audit menurut Leo herbert yang dikutip oleh Agoes (1996:176), yaitu:
1. Prelimenary Survey (Survei Pendahuluan)
Tujuan dari survey
pendahuluan adalah untuk mendapatkan informasi umum dan latar belakang, dalam
waktu yang relatif singkat, mengenai semua aspek organisasi, kegiatan, program,
atau sistem yang dipertimbangkan untuk diperiksa, agar dapat diperoleh
pengetahuan atau gambaran yang memadai mengenai objek pemeriksaan.
2. Review and Testing of Management Control System (Penelaahan dan Pengujian atas Sistem
Pengendalian Manajemen)
Tahap ini dimaksudkan
untuk mendapatkan bukti-bukti mengenai ketiga elemen dari tentative audit objective (tujuan pemeriksaan sementara), yaitu criteria, causes dan effects, dengan melakukan
pengetesan terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang berkaitan dengan sistem
pengendalian manajemen dan untuk memastikan bahwa bukti-bukti yang diperoleh
dari perusahaan adalah kompeten jika audit diperluas dalam detailed examination (pengujian terinci). Criteria merupakan standar yang harus dipatuhi oleh setiap bagian dalam
perusahaan, causes adalah tindakan-tindakan yang menyimpang dari
standar yang berlaku, dan effects adalah akibat dari tindakan-tindakan menyimpang
dari standar yang berlaku.
3. Detailed Examination (Pengujian Terinci)
Pada tahap ini auditor
harus mengumpulkan bukti-bukti yang cukup, kompeten, material dan relevan untuk
dapat menentukan tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan manajemen dan
pegawai perusahaan yang merupakan penyimpangan-penyimpangan terhadap criteria dalam firm audit objective (tujuan pemeriksaan yang pasti), dan bagaimana effects dari penyimpangan-penyimpangan tersebut dan besar kecilnya effects tersebut yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
4. Report Development (Pengembangan Laporan)
Temuan audit harus
dilengkapi dengan kesimpulan dan saran dan harus direview oleh audit manager sebelum didiskusikan dengan auditee. Komentar dari auditee mengenai apa yang disajikan dalam konsep
laporan harus diperoleh (sebaiknya secara tertulis).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar