Powered By Blogger

Kamis, 07 Februari 2013

Mekanisme Penilaian Kinerja EVA


a.   Prosedur perhitungan EVA
Ada  beberapa  langkah yang diperlukan untuk mengukur nilai EVA, yaitu :
1).    Menghitung laba operasi bersih sesudah pajak (Net Operating Profit After Tax/NOPAT)
2).    Menghitung modal yang diinvestasikan (Invested capital)
3).    Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of  Capital /WACC).
4).    Menghitung biaya modal (Cost of Capital / Capital Charges) perusahaan yang terdiri dari beberapa sumber pembiayaan
5).    Menghitung Economic Value Added (EVA)
EVA menurut Stewart (1991:137)
   EVA = NOPAT – (WACC X Capital)

EVA menurut  Tunggal  (2001 a:2)
   EVA = NOPAT – Biaya Modal
Keterangan:
Biaya modal = WACC dikali dengan modal yang diinvestasikan

b.  Laba Usaha Setelah Pajak (Net Operating Profit After Tax)
Young and Stephen (2001:39), berpendapat bahwa : “NOPAT merupakan laba operasi perusahaan setelah pajak, dan  mengukur laba yang diperoleh perusahaan dari operasi berjalan”.
Stewart and Joel (1991:85) mendefinisikan NOPAT :
Sebagai laba operasi setelah pajak yang telah mengalami penyesuaian. Penyesuaian yang dimaksud adalah besarnya laba operasi yang dihitung sebelum dikurangi dengan biaya pembiayaan (Financing cost) dan non-cash book keeping entries  (seperti amortisasi atas goodwill), sehingga besarnya laba operasi setelah pajak yang diperoleh setelah penyesuaian ini tidak akan mempengaruhi profitabilitas dan tingkat risiko sekarang dari bisnis perusahaan karena biaya-biaya operasional untuk menghasilkan laba sudah dikurangkan.

Stewart and  Joel (1991:102-107) berpendapat bahwa :

NOPAT dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan operasi   (operating approach) dengan mengurangkan biaya operasi (operating system) termasuk biaya penyusutan, kemudian ditambahkan dengan pendapatan dan biaya lain-lain setelah mengadakan penyesuaian dengan mengeluarkan biaya bunga dari pendapatan dan biaya lain-lain yang akan menghasilkan laba operasi sebelum pajak. Setelah itu, laba operasi sebelum pajak dikurangkan dengan pajak.

Selanjutnya, Menurut Tunggal (2001 b:7) NOPAT dapat dihitung sebagai berikut :
NOPAT  =  Laba bersih setelah pajak  +  Biaya bunga
c.   Biaya modal (Cost of Capital / Capital Charges)
Biaya modal (Cost of Capital) merupakan tingkat keuntungan yang diharapkan oleh penyedia dana sebagai imbalan atas dana yang ditanamkan pada suatu perusahaan dan melepaskan kesempatan untuk menanamkan dananya pada perusahaan lain.
Menurut Martono (2003:2001) Biaya modal (cost of capital) adalah: “Biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk   memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan”.
Selanjutnya menurut  Young and Stephen (2001:51), berpendapat bahwa: “Biaya modal sama dengan modal yang diinvestasikan perusahaan dikalikan Weighted Avarange Cost of Capital  (WACC)”.
Cost of Capital digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi. Untuk memperoleh cost of capital yang perlu dihitung adalah biaya dari masing-masing sumber dana dan biaya modal rata-rata dari keseluruhan dana yang digunakan dengan menghitung besarnya                   Weighted Averange Cost of  Capital (WACC).
d.   Modal yang diinvestasikan (Invested capital)
Untuk dapat menghitung total biaya modal, kita perlu mengetahui modal yang diinvestasikan perusahaan. Modal yang diinvestasikan adalah seluruh pinjaman perusahaan di luar pinjaman jangka pendek yang tidak menanggung bunga. Modal yang diinvestasikan sama dengan jumlah dari aktiva perusahaan yang dalam perolehannya, perusahaan harus mengeluarkan biaya.
Young  and  Stephen (2001:50) berpendapat bahwa : 

      Pendekatan yang digunakan untuk menghitung modal yang   diinvestasikan adalah pendekatan keuangan (financial approach), yaitu menjumlahkan perbedaan bentuk pembiayaan (utang jangka pendek, utang jangka panjang, kewajiban jangka panjang lainnya, dan ekuitas pemegang saham).

Selanjutnya menurut Tunggal  (2001  b:3) Invested capital adalah:
      “Jumlah seluruh pinjaman perusahaan di luar pinjaman jangka pendek tanpa bunga (non-interest bearing liabilities), seperti hutang dagang, biaya yang masih harus dibayar, hutang pajak, dan uang muka pelanggan".

Invested capital menurut Tunggal (2001 b:5) dapat dihitung dengan dua cara yaitu :
1).  Pendekatan operasi (operating approach)
Invested capital = kas +  working capital requirement  + aktiva tetap
dimana,
Working capital requirement = (persediaan + piutang dagang + aktiva lancar lainnya) – (hutang dagang + biaya yang masih harus dibayar  +  hutang pajak  +  uang muka pelanggan)
2).  Pendekatan keuangan (financial approach)
Invested capital = pinjaman jangka pendek +  pinjaman jangka panjang yang lain (interest bearing liabilities) + ekuitas pemegang saham   
                
e.   Weighted Average Cost of  Capital /WACC (Biaya modal rata-rata tertimbang)
Young and  Stephen (2001:39) berpendapat bahwa :

WACC sama dengan jumlah biaya dari setiap komponen modal utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan ekuitas pemegang saham, ditimbang berdasarkan proporsi relatifnya dalam struktur modal perusahaan pada nilai pasar sehingga dihitung  sebagai berikut :

WACC = Wd Kd + We Ke
dimana :
                  Wd     =         hutang berbeban bunga
                  Kd      =       biaya hutang (cost of debt)
                  We      =         biaya ekuitas (cost of equity)
                  Ke       =       biaya ekuitas saham biasa         

1).    Biaya hutang (cost of debt)
Biaya hutang menunjukkan berapa besar biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan karena perusahaan menggunakan dana yang berasal dari pinjaman.
Biaya hutang dinyatakan dalam suku bunga tahunan yang ditetapkan dari piranti keuangan yang terlibat dan telah mengalami penyesuaian terhadap pajak. Karena pada umumnya pembayaran bunga bersifat tax deductible sehingga penaksiran biaya hutang berdasarkan penilaian setelah pajak. Berdasarkan pernyataan di atas, maka biaya hutang dirumuskan sebagai berikut:
Kd =  kd (1– T)
dimana :
      Kd     =  Biaya hutang
 kd     =  Biaya hutang setelah pajak
 T      =  Pajak                 

2.  Biaya ekuitas saham biasa (cost of  equity)

Pendekatan deviden merupakan model pembiayaan ekuitas internal karena memperhitungkan biaya dana internal. Berdasarkan pendekatan deviden, maka biaya ekuitas saham biasa dapat dihitung dengan rumus :
   Ke   = 
                 
                   g       = ROE x r
                       
                  dimana :
                        Ke         =    Biaya ekuitas saham biasa
                        DPS     =   Pembayaran dividen
                        Po        =    Harga saham saat ini
                        g          =    Pertumbuhan laba

f.    Standar Penilaian EVA (Economic Value Added)

         Menurut Sidharta (1997), konsep EVA menjelaskan tiga ukuran yang dapat diasumsikan dalam menilai tingkat kesehatan keuangan perusahaan, yaitu :
1).    EVA > 0, berarti kinerja perusahaan tergolong sehat sekali karena telah terjadi proses nilai tambah pada perusahaan. Ini  bermakna laba yang tersedia mampu melebihi harapan investor dapat mengembalikan pinjaman kreditor serta dapat menganggarkan pemberian bonus kepada karyawan.
2).    EVA = 0, berarti kinerja perusahaan tergolong sehat karena berada dalam titik impas. Ini bermakna laba yang tersedia impas untuk memenuhi harapan kreditor dan investor
3).    EVA < 0, berarti kinerja perusahaan tidak sehat karena di dalam perusahaan tidak terjadi nilai tambah. Ini bermakna laba yang tersedia tidak mampu memberikan pengembalian yang setimpal dengan yang ditanam investor 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar