Pengukuran
terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui apakah selama pelaksanaan
kinerja terdapat deviasi dari rencana kerja yang telah ditentukan, atau apakah
kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu yang ditentukan, atau apakah hasil
kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk
melakukan pengukuran tersebut, diperlukan kemampuan untuk mengukur kinerja
sehingga diperlukan adanya ukuran kinerja supaya dapat memperbaiki kinerja.
Perlu diketahui seperti apa kinerja saat ini dan pengukuran hanya
berkepentingan untuk mengukur apa yang relevan.
Menurut
Wibowo (2007:320) pengukuran kinerja yang tepat dapat dilakukan dengan cara:
1.
Memastikan
bahwa persyaratan yang diinginkan pelanggan telah terpenuhi;
2.
Mengusahakan
standar kinerja untuk menciptakan perbandingan;
3.
Mengusahakan
jarak bagi orang untuk memonitor tingkat kinerja;
4.
Menetapkan
arti penting masalah kualitas dan menentukan apa yang perlu prioritas
perhatian;
5.
Menghindari
konsukwensi dari rendahnya kualitas;
6.
Mempertimbangkan
penggunaan sumber daya;
7.
Mengusahakan
umpan balik untuk mendorong usaha perbaikan.
Oleh karena itu, orang yang melakukan
pengukuran kinerja perlu memenuhi persyaratan. Menurut Wibowo (2007:320)
persyaratan itu diantaranya:
1.
Dalam
posisi mengamati perilaku dan kinerja yang menjadi kepentingan individu;
2.
Mampu
memahami tentang dimensi atau gambaran kinerja;
3.
Mempunyai
pemahaman tentang format skala dan instrumennya; dan
4.
Harus
termotivasi untuk melakukan pekerjaan rutin secara sadar.
Ukuran kinerja pada saat yang sama
dapat pula merupakan sasaran organisasi. Ukuran ini memberikan pengukuran yang
jujur tentang progress atau prestasi individu dan tim. Ukuran kinerja akan
memberikan dasar untuk umpan balik yang terbaik.
Menurut Wibowo (2007:322) mengemukakan
adanya 3 (tiga) dasar pengembangan ukuran kinerja sebagai alat untuk
meningkatkan efektivitas organisasi, yaitu sebagai berikut:
1.
Apa
yang diukur semata-mata ditentukan oleh apa yang dipertimbangkan penting oleh pelanggan.
2.
Kebutuhan
pelanggan diterjemahkan menjadi prioritas strategis dan rencana strategis
mengindikasikan apa yang harus diukur.
3.
Memberikan
perbaikan kepada tim dengan mengukur hasil dari prioritas strategis, memberi
kontribusi untuk perbaikan lebih lanjut dengan mengusahakan motivasi tim, dan
informasi tentang apa yang berjalan dan tidak berjalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar