1. Pengertian
Pendapatan
Definisi pendapatan yang dikemukakan oleh Zaki Baridwan (1997:30) adalah
aliran kas masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan
utangnya (atau kombinasi) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan
atau pembuatan barang, penyerahan jasa atau dari kerugian lain yang merupakan
kegiatan utama badan usaha.
Definisi pendapatan yang dijelaskan di atas hampir seluruhnya mempunyai
pengertian yang sama, hal ini sejalan dengan istilah pendapatan yang dipakai
IAI dalam buku Standar Akuntansi Keuangan
(2002:23) sebagai berikut: pendapatan
adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Menurut Aliminsyah, dkk dalam buku
Kamus Istilah Akuntansi (2002:248-249) mendefinisikan pendapatan sebagai
berikut:
a.
Arus
kekayaan dalam bentuk tunai, piutang atau aktiva lain yang masuk ke dalam
perusahaan atau menurunnya kewajiban sebagai akibat penjualan barang atau
penyerahan jasa.
b.
Jumlah
yang dibebankan kepada langganan untuk barang dan jasa yang dijual. Pendapatan
dapat juga didefinisikan sebagai kenaikan bruto dalam modal (biasanya melalui
diterimanya suatu aktiva dari langganan) yang berasal dari barang dan jasa yang
dijual.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pendapatan adalah suatu aliran kas masuk atau kenaikan lain aktiva yang
berasal dari penjualan barang atau jasa yang merupakan kegiatan atau aktivitas
utama perusahaan.
Pendapatan juga mengandung makna yang luas dimana dalam pendapatan
termasuk pula pendapatan bunga, sewa, laba, pendapatan aktiva lain-lain.
Sehingga penyajian pendapatan dalam laporan keuangan dipisahkan antara
pendapatan operasional dengan pendapatan di luar pendapatan operasional. Dasar
yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah dengan menggunakan
nilai tukar (exchange value) dari barang atau jasa yang ditukar dengan cash
equivalent atau present value dari tagihan-tagihan yang diharapkan dapat
diterima.
2. Jenis-jenis
Pendapatan
Pendapatan terdiri dari beberapa jenis,
sebagai berikut:
1.
Pendapatan
bersih (disposable income): adalah pendapatan seseorang sesudah dikurangi pajak
langsung.
2.
Pendapatan
diterima di muka (unearned revenues): adalah uang muka untuk pendapatan yang
belum dihasilkan.
3.
Pendapatan
lain-lain: adalah pendapatan yang berasal dari sumber-sumber diluar kegiatan
utama perusahaan, tidak termasuk dalam pendapatan operasi, misalnya: pendapatan
bunga, pendapatan sewa, pendapatan deviden dan laba penjualan aktiva tetap.
4.
Pendapatan
permanen (permanent income): adalah pendapatan rata-rata yang diharapkan rumah
tangga konsumsi selama hidupnya.
5.
Pendapatan
uang (money income): adalah pendapatan rumah tangga konsumsi atau rumah tangga
produksi dalam bentuk suatu kesatuan moneter.
6.
Pendapatan
usaha (operating revenue): adalah pendapatan yang berasal dari kegiatan utama
perusahaan.
7.
Pendapatan
yang diterima di muka (unearned revenue or income):
a.
Pendapatan
(atau penghasilan) yang diterima di muka tetapi belum diakui sebagai pendapatan
(dicatat sebagai utang pendapatan) pada saat penerimaannya, dan baru akan
diakui sebagai pendapatan manakala perusahaan telah menyelesaikan kewajibannya
berupa pengiriman barang atau penyerahan jasa kepada pihak yang bersangkutan
pada waktu yang akan datang. Unearned revenue dapat diakui secara bertahap
sesuai dengan penyelesaian kewajiban oleh perusahaan; deferved revenue. Disebut
juga dengan pos-pos transitoris pasif.
b.
(pajak)
pendapatan dari sumber-sumber selain jasa-jasa pribadi.
8.
Pendapatan
yang masih harus diterima (accrued revenues or accrued receivable): adalah
pendapatan yang sudah dihasilkan (earned) walaupun piutang yang bersangkutan
belum jatuh tempo (belum saatnya ditagih).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar