1.
Pengertian Harga
Harga
merupakan nilai suatu barang yang diberikan seorang konsumen atau masyarakat,
karena barang tersebut dapat memberikan manfaat bagi konsumen. Makin tinggi
manfaat suatu barang bagi seseorang atau masyarakat, maka makin tinggi harga
yang diberikan atas barang tersebut. Sebaliknya makin rendah manfaat suatu
barang bagi seseorang, maka makin rendah pula harga yang diberikan pada barang
tersebut. Hal ini terjadi karena barang tersebut memiliki kemampuan obyektif
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan seseorang. Pendekatan penilaian ini
disebut nilai obyektif. Selain penetapan harga suatu barang dapat terjadi,
karena barang tersebut dinilai memiliki manfaat secara obyektif bagi
pemakainya, ini disebut nilai pakai subyektif.
Menurut
Basu Swastha dan Irawan (1997, Hal 241), menyatakan bahwa Harga adalah jumlah
uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya. Sedangkan menurut Buchari Alma (2000, Hal. 228) menyatakan bahwa
Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang
beserta jasa-jasa tertentu atau kombinasi keduanya.
Dari defenisi diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa harga merupakan alat ukur yang dinyatakan dalam satuan uang
untuk mendapatkan atau memiliki suatu barang dan pemiliknya mau melepaskan
barang dan jasa, jika dia telah mendapatkan imbalan berupa sejumlah uang yang
sesuai dengan harga yang telah disepakati. Dengan demikian maka dapat dikatakan
bahwa besarnya jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan sesuatu berupa
barang dan jasa, sangat ditentukan oleh kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan
penjualanl (produsen).
2. Jenis-Jenis
Harga
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Gito
Sudarmono (2000, Hal. 225) Jenis-jenis harga terdiri dari :
2.1.
Strategi Harga Produk Mix
Persoalan strategi harga
produk mix ini akan muncul apabila produk yang akan dtentukan harganya itu
merupakan bagian dari keseluruhan produk yang akan dipasarkan, sehingga dalam
penentuan harga suatu produk harus dipikirkan tentang pengaruhnya terhadap
peningkatan keuntungan pada total produk mix. Dalam strategi ini dapatlah dibedakan
empat situasi harga yaitu :
a. Harga Garis
Produk (Harga Produk Line)
Pada umumnya
suatu perusahaan tidak memproduksi produknya hanya satu jenis saja, tetapi
banyak produk yang dihasilkan dalam suatu garis produk. Untuk itu harga juga
ditentukan berbeda-beda untuk setiap produk agar dapat dikenal dengan mudah
perbedaannya.
b. Harga
Produk Optional
Perusahaan
sering menjual barang-barang pelengkap (optional) dan asesorinya kepada
konsumen sehingga dengan demikian konsumen dapat memilih produk yang diinginkannya.
c. Harga Produk
Captive
Tidak ada komentar:
Posting Komentar